Pancasila merupakan dasar negara sebagai landasan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila yang memiliki 5 sila ini sangat berpengaruh dalam mengatur kehidupan masyarakat Indonesia. Dari lima sila tersebut, dalam sila pertama Pancasila 'Ketuhanan Yang Maha Esa', memberikan arti yang cukup penting dalam kehidupan beragama.Â
Di Indonesia, terdapat 6 agama yang telah diresmikan sebagai agama-agama yang dianut masyarakat Indonesia, yaitu agama Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sila 1 pancasila dijadikan dasar para pemeluk agama masing-masing untuk mentaati norma-norma kehidupan beragama yang dianut.
Berikut adalah beberapa kegiatan atau kebiasaan yang dilakukan oleh santri pondok pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang dalam upaya penerapan sila 1 pancasila.
Sila 1 Pancasila Dalam Lingkungan Pondok Pesantren
Sebagaimana umumnya, pesantren adalah tempat dimana para santri tholabul 'ilmi dengan dibimbing oleh seorang pengasuh atau yang biasa disebut dengan Kyai. Kyai sebagai pembimbing, tentunya memiliki beberapa system atau cara untuk menjadikan santrinya sebagai insan yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.Â
Di pesantren, santri diajarkan untuk selalu beribadah dan bertaqwa kepada Allah Swt, dan semua kegiatan yang dilakukan di pesantren tentunya harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila 1 pancasila.
Penerapan Sila 1 Pancasila Dalam Lingkungan Pesantren Sesuai Dengan Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Sila 1 PancasilaÂ
1. Keyakinan terhadap adanya Tuhan yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Mahasempurna
Santri sebagai umat muslim, pastinya memiliki keyakinan atau kepercayaan kepada Allah Swt yang telah menciptakan alam semesta seisinya, dan semua yang terjadi adalah kehendaknya.
2. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara menjalankan semua perintah-Nya, dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
Dengan keyakinan adanya Allah Swt menjadikan santri taat beribadah sesuai apa yang telah diperintahkan-Nya. Santri pondok pesantren fadhlul fadhlan memiliki beberapa kegiatan yang biasa dilakukan sebagai bentuk ketaatan dalam melaksanakan perintah-perintah Allah Swt, diantaranya adalah shalat berjamaah. Santri biasa bershalat jamaah dengan diimami sendiri oleh Kyai.
Di sisi lain, santri juga memiliki kegiatan dzikir bersama yang dilaksanakan setelah shalat berjamaah. Bersama-sama membaca dzikir hizb nasr dan hizb al masath setelah subuh, lalu dzikir rotibul hadad dan hizb al masath setelah maghrib, diharap menjadikan santri untuk selalu mengingat Allah Swt.
Kemudian, santri juga memiliki kegiatan ngaji bersama baik ngaji al-quran maupun ngaji kitab kuning. Ngaji al-quran bersama dilakukan para santri setelah membaca dzikir ratibul hadad dan hizb al masath, dan ngaji kitab kuning bersama dilakukan setelah shalat isya berjamah.
3. Saling menghormati dan toleransi antara pemeluk agama yang berbeda-beda.
Di lingkungan pondok pesantren fadhlul fadhlan, tidak sedikit juga masyarakat sekitar yang memeluk agama Kristen. Meskipun begitu, para santri dan masyarakat tetap menjunjung toleransi dan saling menghormati terhadap agama masing-masing.
4. Kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa para santri yang semuanya muslim, telah menjalankan ibadah sesuai dengan yang diatur dalam agama islam tanpa mengganggu penganut agama lain, begitu pun sebaliknya.
Dari sedikit uraian diatas, menurut sila 1 pancasila, para santri sudah cukup menerapkannya melaui kegiatan-kegiatan pondok pesantren dan saling menghormati kepada mereka yang tidak seiman dengan para santri.
Kita sebagai masyarakat Indonesia yang taat pancasila juga harus bisa mengamalkan pancasila baik dalam keluarga, masyarakat dan kehidupan sehari-hari sesuai dengan butir-butir dan nilai-nilai pancasila.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI