Mohon tunggu...
Anik NafisahMaulida
Anik NafisahMaulida Mohon Tunggu... Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kudus

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa UIN Sunan Kudus Kenalkan Konsep Eko-Teologi Melalui Resik-Resik Kali GELIS

12 Agustus 2025   08:15 Diperbarui: 12 Agustus 2025   08:13 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersih-bersih kali gelis bersama elemen masyarakat kelurahan Sunggingan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kudus turut ambil bagian dalam kegiatan Resik-Resik Kali Gelis, sekitar Lapangan Bledug Sewu, Kelurahan Sunggingan. Tokoh masyarakat dan relawan bergerak serentak membersihkan aliran sungai dalam kegiatan Resik-Resik Kali Gelis yang digagas oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Sunggingan, sebagai upaya mengenalkan Eko-Teologi.

Kegiatan ini dihadiri oleh ibu lurah sunggingan, ibu Alicia Aryani Rikho Mahardika, perangkat kelurahan, kader PKK, kader Posyandu, ketua RT/RW, komunitas Cempaka Putih, serta mahasiswa KKN dari UIN Sunan Kudus dan Universitas Muria Kudus. Latar belakang kegiatan ini berangkat dari keprihatinan akan kondisi lingkungan yang kian memprihatinkan. Sampah plastik yang menumpuk dan tumbuhan liar yang menutupi bantaran sungai mengganggu aliran air serta mengancam ekosistem. Dalam pandangan agama, menjaga lingkungan adalah amanah yang harus dijalankan manusia sebagai khalifah di bumi. Melalui Eko-Teologi, perawatan lingkungan dipandang bukan hanya sebagai kewajiban fisik, tetapi juga ibadah dan wujud rasa syukur kepada Tuhan.

Kegiatan bersih-bersih bantaran kali gelis oleh Mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus
Kegiatan bersih-bersih bantaran kali gelis oleh Mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus

"Lingkungan adalah titipan Allah yang harus dijaga. Saat kita membersihkan sungai, sebenarnya kita juga sedang melaksanakan ibadah," ujar Anik Nafisah, mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus di Kelurahan Sunggingan.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan gotong royong memungut sampah plastik di aliran sungai, memotong rumput liar di pinggiran bantaran, hingga mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir. Semua peserta terlibat aktif, dari tokoh masyarakat, relawan hingga mahasiswa, saling bekerja sama tanpa sekat. Setelah kerja bakti selesai, acara dilanjutkan dengan makan bersama di tepi sungai, menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Bagi mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus, kegiatan ini memberikan pengalaman langsung menerapkan nilai-nilai Eko-Teologi di lapangan. Mereka tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga melihat bagaimana kesadaran tersebut dapat dibangun melalui pendekatan keagamaan yang dekat dengan masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif LPMK. Dengan menggabungkan gotong royong dan pesan keagamaan, warga jadi lebih mudah memahami bahwa menjaga sungai bukan hanya urusan kebersihan, tapi juga bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual," ujar Agil Muhamad Fajar, koordinator mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus di Kelurahan Sunggingan.

Melalui Resik-Resik Kali Gelis, LPMK Sunggingan bersama warga dan mahasiswa berharap semangat menjaga lingkungan dapat terus berlanjut, sehingga Sungai Gelis tetap terjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun