Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tribute to Sapardi Djoko Damono, dari Gelar Baca hingga Dzikir Puisi

3 Agustus 2020   18:10 Diperbarui: 3 Agustus 2020   18:09 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot youtube Kompas tv

Sapardi Joko Damono adalah fenomena sastra Indonesia, terutama untuk karya puisi. Meskipun banyak pula cerpen yang dihasilkan. Namun torehan mendalam bagi pecinta sastra terbesar pada goresan puisinya.

"Hujan Bulan Juni" merupakan salah satu yang fenomenal. Pertama kali terbit dalam buku kumpulan puisi yang berjudul sama, terbitan Grasindo pada 1994. Hampir seluruh pecinta puisi mengenal, bahkan menghafal puisi tersebut. Hingga dibuat sebuah film dengan judul sama dibintangi Velove Vexia dan Adipati Dolken.

Sapardi Djoko Damono memang telah mengembuskan napas terakhir pada Minggu, 19 Juli 2020, di usia 80 tahun. Namun karyanya akan tetap abadi.

Beragam cara bisa dilakukan untuk mengenangnya. Menghidupkan kembali karya-karyanya. Ada yang membacakan puisinya seperti yang dilakukan Pemain film Gundala Abimana Aryasatya. Dia membacakan Malam Wabah. Diunggah pada sebuah video.

Kumparan.com
Kumparan.com
Ada pula yang membuat sebuah pagelaran khusus mengenang karyanya. Seperti yang dilakukan Kompas TV  kemarin lewat Jelajah Kata dengan tajuk Tribute to Sapardi Djoko Damono: Pada Suatu Hari Nanti. 

Live Streaming, diunggah pula di kanal you tube. Sudah ditonton 3.379 orang 1 hari lalu. Eyang Sapardi memang melekat betul pada pecinta puisi. Bukan hanya mereka yang tinggal di kota besar semacam Jakarta atau Yogyakarta namun ketokohannya berdenting hingga ke pelosok negeri ini.

Lombok Timur salah satunya. Ada acara tribute to Sapardi Djoko Damono pula digelar. Tidak dengan gebyar panggung mewah memang, namun dengan sebuah acara berjudul Dzikir puisi. Beralas karpet hijau, membentang di antara pepohonan. Khas alam.

doc.pri
doc.pri
Hajatan kegiatan ini sebagai  apresiasi mengenang wafatnya eyang SDD. Skaligus mengirim doa sehingga di beri tema ZIKIR PUISI.Dilakukan pada 21/7/2020 lalu.

Diadakan di sebuah tempat yang di beri nama RIK_R (Ruang Imaji Kren Rau) di wilayah Sukamulia Lombok Timur tepat nya di dusun Greneng Mulya.

Penggagasnya adalah Ashwan Kailani salah seorang dosen Seni pertunjukan (Sendratasik) Universitas Hamzanwadi Selong. Hadir pada kegiatan ZIKIR PUISI mengenang wafatnya eyang Sapardi Djoko Damono itu adalah perwakilan dari beberapa komunitas seni.

Mengingat masa pandemi dan masih belum di perbolehkannya kegiatan pengerahan massa secara besar besaran, maka diputuskan masing-masing komunitas  di minta menghadirkan hanya maksimal tiga orang anggotanya.

Mereka yang hadir diantaranya Komunitas belajar dan seni KATAKAKI, Tulis Senja, Kapas Putih, Bathon Literasi, Bale Bace Darmaji Lombok Tengah, dan Komunitas belajar RIK_R.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun