Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Akhir

16 Februari 2019   22:29 Diperbarui: 16 Februari 2019   22:49 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Erangan bersahutan, wajah-wajah tulus ditingkah takupan tangan, isyaratkan permohonan, membisikkan kata sejuk meringankan. Agar lupa pada yang dirasa, agar ingat pencipta saja. 

Pada jajaran bangsal bernomor angka. Terlihat desis menahan derita. Jangan harap ada canda, pun riang tawa gembira. Lelap diharap, reda derita dinanti sangat.

Hadir bantuan dinantikan, sekedar beri sedikit tindakan. Untuk nyenyak kemudian. Agar bisa terlupa sejenak, akan bagian badan yang tak berkawan, sedang dalam penderitaan.

Hingga esok atau sebentar lagi tibalah masanya. Senyum membuncah boleh kembali ke rumah. Atau malah bukan dengan senyum, tapi diiring derai tak berkesudahan. 

Selalu ada dua pilihan mengakhiri kesusahan, melanjutkan kehidupan atau berpulang pada keabadian. Pasrah, meski tak sedikit upaya dibuat, pula ajuan dipintakan. Tetap satu ketukan penantian diharapkan, lanjut dalam ke fanaan.

Bila tak dikabulkan, katup mata selamanya menjadi akhir yang harus diterima. Bagaimana bisa meminta penangguhan? Bila sang pemberi keputusan menyatakan enggan?

 Maka tetap menyerah, kalah pada sang pemilik raga jiwa. Itulah akhir,  yang dikumandangkan sebagai takdir. Siapakah yang mampu mangkir? Terbujur kaku menjadi bukti ketak berdayaan. Kalau sudah begini apalagi yang bisa dibanggakan? Selain catatan tentang laku dan keimanan?

Aku menatap dengan dua biji mataku sendiri. Erangan akan berakhir walau dengan cerita yang tak sama. Adakalanya berlanjut bahagia atau dipenuhi tangis duka. Bersiap. Itu saja yang kita bisa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun