Mohon tunggu...
Politik

PSI, Partai Pemula Ramaikan Dinamika Politik

24 September 2018   12:36 Diperbarui: 24 September 2018   17:29 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tentu saja tulisan ini hanyalah berupa sebuah Kritikan. Boleh kan seorang masyarakat mengkritik sebuah partai?

Mosok gara-gara dekat dengan penguasa begitu ada yang mengkritik langsung dipolisikan dengan ancaman UU ITE? :D

Jadi ini  hanyalah  pendapat dari seorang Blogger yang  berniat untuk mengkritik salah satu partai yang baru saja berdiri tapi ternyata sudah sering berulah.

Kita semua tahu iklim politik di Indonesia saat ini sejak tahun 2014 hingga sekarang.  Kita tahu di masyarakat kita sejak Pilgub DKI 2017 telah mengkristal pada 2 kubu sehingga rawan terhadap perpecahan kesatuan.

Dengan kondisi yang seperti ini seharunyas para elit partai tidak perlu menunjukkan prilaku-prilaku yang tidak terpuji seperti mempertontonkan ejek-mengejek antar elite  partai ataupun memperlihatkan permusuhan terang-terangan antara elit partai.

Kalau yang itu terjadi maka masyarakat yang "belum sembuh" dendam politiknya akan terprovokasi lagi untuk saling membully di media-media social.  Apa itu yang diinginkan oleh semua orang?

Presiden Jokowi sendiri sudah menghimbau agar bangsa ini selalu bersatu.  Bahkan untuk Pilpres 2019 sudah ada gerakan Pilpres Ceria.  Tapi bagaimana bisa Ceria dalam berdemokrasi kalau ada saja elit-elit partai yang memprovokasi  untuk saling mengejek?

PSI dengan Sekjennya Juli Raja Anthony ini memang sudah terlalu sering berbuat ulah. Semua hal yang dilakukan kubu pak Prabowo selalu dikomentarinya.  Ember kalau kata anak muda sekarang.  Persis nenek-nenek bawel nih kelakukan Sekjen PSI.

Terakhir dengar Tim Prabowo melaporkan Dana Awal Kampanye Rp.2 Milyar eh si Juli langsung komentar. Mosok tajir cuman segitu Dana Kampanyenya?  Ini kan Ember namanya. Namanya juga Dana Awal Kampanye. Kata "Awal" mungkin dia kurang paham, karena   berikutnya pastilah ada perkembangan dananya dan akan dilaporkan ke KPU . Masak sih logika sederhana seperti itu nggak bisa nyangkut pada Sekjen PSI?

Sebelumnya juga begitu Itjimak Ulama 2 dikeluarkan, si "tukang Nyinyir" ini berkomentar meragukan meragukan Keulamaan dari para ulama yang mendukung Prabowo.  Yok opo rek yang begini dikomentari?  Ini kan sama saja PSI memposisikan diri menjauh umat muslim yang mendukung Prabowo. Apa untungnya bagi kubu Jokowi?  Yang ada malah merugikan kubu Jokowi.

Jadi secara politik yang sering dilakukan Sekjen PSI ini sangat merugikan. Yang pertama tadi merugikan kubu Jokowi karena bisa saja dipukul rata bahwa elit partai kubu Jokowi kebanyakan Tukang Nyinyir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun