Mohon tunggu...
Angly M Sae
Angly M Sae Mohon Tunggu... Guru dan Penulis

Guru Biologi, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Pancasila. Pembina Literasi Sekolah dan Pembina OSIS. SDG Certified Leader.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

100 Bambu dari SMA Lentera Harapan Labuan Bajo untuk Desa Golo Damu

20 Maret 2025   09:33 Diperbarui: 20 Maret 2025   09:33 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses penanaman bambu. (Sumber: dokumentasi penulis)

Sekolah Lentera Harapan Labuan Bajo melakukan penanaman 100 anakan bambu di Desa Golo Damu, pada hari sabtu (8/03/25). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian air bersih yang ada pada Desa Golo Damu. Kegiatan ini bukan hanya dihadiri oleh siswa siswi SMA Lentera Harapan Labuan Bajo, akan tetapi  terdapat guru-guru SLH, tim dari yayasan bambu lingkungan lestari, dan beberapa masyarakat setempat. Kegiatan penanaman dilakukan dengan penuh tantangan, mengingatkan kondisi tanah yang licin dan berlumpur, serta terdapat beberapa hewan berupa serangga dan lintah. Meskipun demikian, semangat dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan membuat semua peserta merasa antusias untuk menyelesaikan penanaman di Desa Golo Damu Ini.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 8 Maret ini, merupakan salah satu kegiatan dari P5 kelas 10 dan 11, sejalan dengan proyek akhir kelas 12. Kegiatan ini dilakukan agar dapat meningkatkan kebersihan air yang ada di desa tersebut. Kegiatan ini juga terdapat sekitar 67 siswa siswi SMA Lentera Harapan Labuan, 11 guru, tim dari yayasan bambu lingkungan lestari, dan masyarakat setempat. Ada juga tim dari pihak Kapolres Manggarai Barat membantu kami di bidang transportasi, terdapat 2 mobil yang diizinkan untuk kami gunakan sehingga mempermudah peserta sampai di Desa Golo Damu. Pada saat kami melakukan penanaman, terdapat beberapa jenis bambu yang kami tanam yakni bambu petung, aur, dan yang paling banyak ditanam adalah bambu pering.

Proses penanaman bambu. (Sumber: dokumentasi penulis)
Proses penanaman bambu. (Sumber: dokumentasi penulis)

Sebelum sampai pada proses penanaman kami dibagi menjadi 6 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdapat 2 guru dan setiap kelompok pastinya akan ada salah satu yang memiliki bagian untuk menggali lubang dan ada juga yang mendokumentasikannya. Setiap lubang yang digali memiliki kedalam 20 sentimeter, dan jarak per bambu yang ditanam sekitar 5 sampai 10 meter. Penanaman kami memakan waktu sekitar satu setengah jam dan total bambu yang kami tanam melebihi target, awalnya 100 menjadi 111 anakan bambu yang tertanam. 

Alexandria Ayuniartha Usman, salah satu murid SMA Lentera Harapan Labuan Bajo dan yang mengikuti kegiatan ini mengatakan  "Awalnya saya ragu karena lokasi penanaman cukup jauh ditambah saya belum pernah ke  tempat itu sebelumnya, tapi setelah sampai di sana saya merasa sangat senang. Ini pengalaman pertama saya menanam bambu, dan saya merasa lebih dekat dengan alam serta teman-teman dan masyarakat yang ada di desa. Saya juga bangga bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan dan Masyarakat". 

Ibu Febryasrani Marthen Salah satu guru SMA Lentera Harapan Labuan Bajo dan merupakan salah satu peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini menyatakan "sangat menyenangkan dan ini sangat membantu ya, dan juga memberikan edukasi kepada anak-anak supaya mereka juga bisa memperhatikan lingkungan dan terlibat aktif dalam lingkungan khususnya untuk menjaga bumi yang kita tempati ini. Jadi, sangat senang dan bisa melihat anak-anak yang kadang dulu belum pernah pergi ke alam jadinya sudah bisa melihat bagaimana kondisi alam yang sebenarnya dan itu juga memberikan pengalaman yang berharga bagi anak-anak dan ibu Febry untuk melihat anak-anak boleh terlibat aktif dan ibu juga boleh terlibat aktif dalam kegiatan tersebut.". 

Semoga penanaman bambu yang sudah dilakukan dapat mejadi contoh bagi setiap masyarakat NTT dan sekirannya apa yang sudah dimulai dapat diteruskan sampai kelak nanti. Jangan cuman mejadi masyarakat yang memiliki empati, namun jadilah masyarakat yang memiliki aksi serta kontribusi dalam hal melindungi bumi.

*Teks berita ini ditulis oleh: Elfhytra Mangangkung & Tegar Hizkia Benjamin Benu selaku murid kelas 12 SMA Lentera Harapan Labuan Bajo. Berita ini bagian dari Ujian Sekolah berbasis proyek dan portofolio. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun