Mohon tunggu...
Anggun Petya Kharisma
Anggun Petya Kharisma Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA - UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA

JADI WANITA YANG LEBIH TANGGUH DAN MAKIN SABAR

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Lagi-Lagi Pinjol Memasuki Warga Kampus dan Mengakibatkan Ratusan Mahasiswa yang Terlibat Kasus "Pinjaman Online"

22 Desember 2022   16:50 Diperbarui: 22 Desember 2022   16:55 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Bandung - Diketahui, sekitar 313 mahasiswa jadi korban kasus pinjaman online yang terjadi disebuah Universitas Negeri ternama di kota Bogor, Jawa Barat. Aksi tipu-tipu yang dilakukan oleh orang yang menjalankan operasi pinjaman online yang menjerat mahasiswa-i tersebut wajib ditindak lanjuti oleh pihak yang berwenang.

Terjadinya kasus ini, bisa saja dari mahasiswa dan mahasiswi yang kurang pengawasan dari orang tua mereka masing-masing bisa juga, biaya hidup mahasiswa-i tersebut yang terpaksa mengikuti mengambil pinjaman online untuk memenuhi gaya hidup mereka walaupun beresiko tinggi. Mereka termakan oleh iming-iming dan ajakan sang penjerat pinjol.

Sebagai generasi muda penerus bangsa, wajib dan kudu cerdas dan berhati hati dengan bujuk rayu si penjerat pinjol. Pada situasi yang serba sulit ini untuk menghasilkan uang sedangkan kebutuhan hidup yang serba meningkat yang tidak boleh tidak, seperti kebutuhan pangan, sandang, Pendidikan, Kesehatan. Situasi ini dimanfaatkan oleh oknum dengan iming-iming kemudahan dan kesenangan untuk mendapatkan uang dengan mudahnya.

Mahasiswa-i dengan mudahnya tergiur dan terjerat oleh bujuk rayu manis nya si penjerat pinjaman online. Belajar dari peristiwa tersebut, kaum muda harus lebih ekstra hati-hati dengan tipu daya yang menyesatkan ini. Belajarlah hidup apa adanya sebagai mahasiswa-i yang masih bergantung pada perekonomian nya pada orang tua. Fokus lah untuk menuntut ilmu hingga tuntas dan berhasil untuk membahagiakan orang tua dan diri sendiri.

"Saya pribadi menganggap masuknya pinjaman online ke para mahasiswa-i jelas ini selain menguras keuntungan dari para mahasiwa-i  juga jelas ingin merusak generasi muda, bagaimana tidak sudah jelas-jelas mahasiswa-i tidak memiliki penghasilan (bagi yang tidak bekerja) yang masih menggantungkan hidupnya kepada orang tua mereka. Dan setahu saya jika seseorang hendak meminjam uang ke bank yang resmi harus ada jaminan dan penghasilan tetap sebagai karyawan instansi pemerintah maupun swasta.”

Generasi muda ayo bangkit sebagai mahasiswa-i mari berkarya yang dapat menghasilkan uang. Setidaknya untuk menambah kebutuhan, juga meringankan beban orang tua. Sejenak kita beralih kehidupan masyarakat menengah dan kalangan bawah. Tidak sedikit mereka terlibat dengan pinjaman instan dengan bunga yang mencekik leher para peminjam.

Kehidupan yang serba minus mengakibatkan mereka tidak pikir Panjang dengan sangat terrpaksa meminjam kepada rentenir untuk mencukupi kebutuhan anak dan istri. Pinjaman online dan rentenir tidaklah berbeda hanya saja caranya yang beda. Pinjaman online tidak perlu datang atau didatangi para peminjam, sedangkan rentenir didatngi atau langsung kepeminjam pada dasarnya mereka sama saja. Kedua nya menjalankan praktek riba.

“Sebagai mahasiswa kita semua wajib dan harus mengingatkan kepada rekan kita yang sudah terlanjur bertransaksi dengan pinjol harus menghentikannya, dengan memberi penjelasan akibat bahayanya pinjol.”

Agar mereka tidak kembali masuk keperangkat pinjol lagi, hal yang terbaik untuk para mahasiswa-i jauhilah pinjol dan jangan kena dan terbuai dengan kesenangan sesaat. Apakah pinjol harus ditiadakan? Ataukah tetap berjalan. warga Indonesia khususnya kaum muda, harus cerdas dan jeli apakah harus tetapi berurusan dengan pinjol. Walaupun ujungnya menyengsarakan hidup kita demi kebutuhan yang urgent, dan gaya hidup yang glamour atau menjauhi bahkan menghilangkan aplikasi pinjaman online yang ada di hp cerdas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun