Mohon tunggu...
Anggi Aulia Sitompul
Anggi Aulia Sitompul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berkarya melalui literasi

Sebaik-baik nya manusia adalah yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Semangat.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pentingnya Attachment Parenting terhadap Perkembangan Emosional Anak

17 September 2022   09:31 Diperbarui: 17 September 2022   09:45 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah pribadi yang unik. Unik disini karena anak dapat belajar dengan cara apapun. Akan tetapi, tidak semua anak memiliki keunikan dan keunggulan yang sama baik itu dari segi kecerdasan, keterampilan, maupun perilakunya. Saat menyelesaikan suatu masalah, satu anak bisa saja mampu menyelesaikannya. Namun, bagi anak yang lain bisa saja hal itu merupakan permasalahan yang berat. Hal itu dikarenakan setiap anak memiliki kapasitas yang berbeda-beda. 

Dari keunggulan dan keunikan anak tersebut, banyak orang tua yang menaruh harapan besar pada anaknya dan terus terbawa sampai anak itu dewasa. Orang tua yang paham bahwa setiap anak memiliki kapasitas berbeda pasti tidak akan memaksakan kehendaknya sendiri. Anak yang terbiasa dengan pola asuh seperti itu akan berdampak buruk terhadap perkembangan anak kedepannya. Namun, bukan hanya pola asuh dari orang tua saja yang berpengaruh pada perkembangan anak. pendidikan seperti PAUD dan TK yang dijalani anak juga sangat berpengaruh terhadap cepat lambatnya perkembangan yang dialami.

Untuk memahami korelasi antara kelekatan dan pengasuhan dengan perkembangan emosional anak kita harus paham terlebih dahulu apa itu pengasuhan. Apakah hanya sekedar pemberian kasih sayang saat di rumah?

Pengasuhan adalah kegiatan yang ditunjukkan bagi orang tua kepada anggota keluarganya terutama anak-anak nya dalam pembinaan tumbuh kembang yang baik dan optimal. Pengasuhan yang diberikan harusnya sesuai dengan perkembangan anak. mengapa seperti itu? Yaa karena pemberian pola asuh yang sesuai dengan perkembangan anak tersebut, ia akan mampu mempersepsikan atau memberikan balasan  pola asuh dari orang tuanya dengan baik. Persepsian yang baik tadi nantinya akan menjadi bimbingan dan dorongan bagi anak dalam mengembangkan karakter dirinya.

 Pola asuh harus dilakukan dengan baik sejak anak masih kecil atau usia dini. Anak pertama kalinya bersosialisasi adalah di lingkungan keluarga. Banyak pola asuh baik yang dapat diterapkan seperti mengajarkan nilai-nilai agama dan sosial, perilaku yang baik, menyalurkan pengetahuan-pengetahuan sederhana yang mudah ditangkap anak sebelum ia masuk ke jenjang pendidikan TK. 

Dengan pemberian stimulus yang baik, perkembangan anak juga pastinya akan lebih pesat dibandingkan anak yang kurang dari segi pola asuh nya. Anak dengan pola asuh baik memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, mudah bersosialisasi, dan lainnya. Nah, salah satu satu hal yang dapat kita lihat langsung adalah kecerdasan emosianal anak. bagaimana ia dapat mengelola dan memanage emosinya sendiri. Baik itu ceria, sedih, tertawa. Pola asuh dan emosional memiliki keterkaitan yang sangat erat. Dimana antara yang satu dengan yang lainnya saling bekerjasama. kecerdasan emosional anak juga dapat dipengaruhi oleh cara asuh yang disalurkan oleh orang tuanya.

 Jika kita lihat di negara yang kita cintai ini, kebanyakan orang tua menginginkan anaknya untuk mampu dalam segala hal dan bahkan tidak jarang orang tua yang membanding-bandingkan anaknya sendiri dengan anak tetangga. "lihat anak ibu itu, dia baru saja menang lomba menghitung, masak kamu tidak bisa sih" nah, itu tadi ucapan yang sering terlontar dari orang tua kita bukan?. Bahkan, saya sendiri juga sering menerima ocehan-ocehan seperti itu. Dulu sebelum saya mendapat ilmu ini di bangku kuliah, saya akan menganggap itu hal yang remeh. Bahkan, terkadang ingin sekali menjawab nya "ya itukan anak ibu itu bu, saya beda, kalau ibu ingin begitu kenapa tidak tukaran anak? hahaha itu hanya perumpamaan saja ya teman-teman. 

Sekesal-kesalnya kita dengan orang tua, tetap ingat untuk jangan pernah mencoba berkata kasar, keras, dan melebihi tempo bicara mereka. Akan tetapi, sebagai orang tua dan kita sebagai calon orang tua harusnya paham bahwa ungkapan perbandingan yang sering dilontarkan orang tua justru terkadang membuat anak down, menghambat keinginannya untuk terus berkarya dibidangnya dan justru malah terus memikirkan "kok aku gak bisa ya seperti dia, ibu pasti tidak suka jika aku seperti ini".

Nah, hal ini memang terlihat sepele. Bisa dikatakan, bahwa pola asuh yang banyak diterapkan orang tua seperi otoriter. Padahal, jika orang tua memiliki pola pandang yang berbeda ia akan selalu mensupport apa yang di lakukan anaknya. Mencoba mencari tahu dimana talent anak dan akan membantu usaha anak dalam pengembangan karakternya. bisa saja dia lemah dari segi pengetahuan akan tetapi lebih unggul di segi kesenian. Nah, disini lah pentingnya peran orang tua dan pola asuh yang baik sehingga timbul attachment antara anak dan orang tua yang diinginkan.

 Attachment adalah ikatan emosional dengan melibatkan keingininan untuk mempertahankan kedekatan dengan orang-orang tertentu, bisa itu orang tua, guru di sekolah, maupun pengasuh anak.  attachment sendiri dapat tidak maksimal dikarenakan ada beberapa hal yang menghambat, bisa jadi karena waktu antara orang tua dan anak yang terlalu sedikit. Oleh karena itu, attachment parenting untuk saat ini sangat dibutuhkan dalam pola asuh yang diberikan orang tua agar orang tua bisa lebih bijaksana dalam menerapkan pola asuh yang tepat. Beberapa fungsi attachment yaitu :

  • Dapat memberikan rasa nyaman, terutama saat anak sedang dalam tekanan atau ancaman.
  • Mengatur keadaan perasaan, kehadiran sosok yang menjadi attachnent akan dapat membantu anak mengurangi perasaan yang sedang dirasakan.
  • Sarana ekspresi, anak akan lebih mudah mengekspresikan apapun baik itu peristiwa yang sedang ia alami ataupun lainnya kepada figur attachment.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun