Mohon tunggu...
Anggi Siahaan
Anggi Siahaan Mohon Tunggu... -

Koma diantara 3 Titik..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bergumam Berangkai

19 Januari 2015   22:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:48 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebenarnya semuanya akan berjalan seperti tak pernah ada..Komunikasi yang berjalan seperti tak harus dilakukan..Pertemuan yang meremukkan visi..dan janji adalah omong kosong spontan walaupun franko tuhan..

Kau adalah produk retorika yang munafik..manusia tak tentu arah yang sedang mencoba untuk mengarahkan hidup kearah kepentinganmu saja..dan Aku adalah kertas buram dengan pemahaman ekstrim, memiliki dua jurang dengan tipikal sama..

Banyak opsi - opsi busuk yang kita keluarkan dari mulut yang sengsara..aku merasa kita tak lagi mampu untuk menjernihkan kamuflase yang sejak lama ditumbuhi belukar yang berakar..aku menyumpah serapah untuk keadaan..Kau terdiam tersadar bahwa potensi terbesar dirimu adalah efek rusak yang luar biasa..

Kau butuh tuhan untuk ini..

Aku butuh manusia yang benar..

Esok kita tak tahu..rencanamu atau caraku yang akan mendominasi..bagai binatang yang saling mempertahankan daerah kekuasaan, tak lagi memikirkan dua pegangan yang harusnya menjadi matahari esok  lusa..


Aku bergumam dalam hati..

Aku bergumam dalam hati..

Ketika perjalanan ini berangkai lunglai, kuserahkan penat dan riang ini untuk senyuman siang dan malamku..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun