Mohon tunggu...
Anggi Saeful Majid
Anggi Saeful Majid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa administrasi publik di universitas islam negeri sunan gunung djati, yang mana saya merupakan salah satu mahasiswa yang memang hobi menulis. Saya berasal dari keluarga yang berlatar belakang petani, kehidupan yang sederhana telah membuat saya tumbuh menjadi orang yang selalu bersyukur disetiap keadaan. Adapun Moto hidup saya "Gebyarkan minatmu, tekuni hobimu dan jangan lupakan kewajibanmu".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

E-money untuk Mencegah Inflansi

10 April 2023   19:51 Diperbarui: 10 April 2023   19:55 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : universalbpr.co.id

Hallo Sobat Pena....
Uang elektronik atau e-money telah menjadi salah satu metode pembayaran yang semakin populer di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan e-money telah meningkat secara signifikan, terutama di kota-kota besar. Selain kemudahan dan kecepatan transaksi, e-money juga bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah inflasi dan menjaga nilai tukar rupiah.Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia masih memiliki masalah dengan inflasi yang cukup tinggi. Inflasi dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang, kenaikan harga bahan bakar, dan lain sebagainya. Inflasi dapat berdampak negatif bagi perekonomian negara, seperti menurunnya daya beli masyarakat dan ketidakstabilan ekonomi.

Dalam hal ini, e-money dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah inflasi. Dengan menggunakan e-money, transaksi keuangan menjadi lebih efisien dan transparan. Penggunaan e-money juga meminimalkan penggunaan uang tunai, yang dapat mempercepat laju transaksi dan meminimalkan kesalahan dalam penghitungan uang. Dalam jangka panjang, penggunaan e-money dapat membantu mencegah inflasi karena penggunaan uang tunai yang berlebihan dapat memicu inflasi.

Selain itu, penggunaan e-money juga dapat membantu menjaga nilai tukar rupiah. Dalam beberapa tahun terakhir, nilai tukar rupiah seringkali mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakseimbangan neraca perdagangan, kebijakan moneter yang kurang tepat, atau kondisi perekonomian global yang tidak stabil. Dengan menggunakan e-money, transaksi yang dilakukan dalam negeri tidak terlalu bergantung pada nilai tukar mata uang asing, yang dapat membantu menjaga nilai tukar rupiah.

Namun, penggunaan e-money juga memiliki beberapa risiko. Salah satu risiko utama adalah risiko keamanan. Seiring dengan meningkatnya penggunaan e-money, tindakan penipuan dan kejahatan cyber juga semakin meningkat. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga keuangan harus memastikan bahwa infrastruktur keamanan e-money sudah memadai dan dilindungi dari ancaman keamanan.

Pemerintah juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penggunaan e-money, seperti ketersediaan infrastruktur teknologi dan aksesibilitas bagi masyarakat di daerah terpencil atau yang kurang mampu secara finansial. Selain itu, juga perlu diperhatikan regulasi dan aturan yang mengatur penggunaan e-money untuk melindungi hak dan kepentingan konsumen, dan mencegah terjadinya praktik bisnis yang merugikan.

Penggunaan e-money juga dapat membantu mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan e-commerce dan pembayaran online telah membuka peluang baru bagi UKM untuk meningkatkan akses pasar dan meningkatkan daya saing mereka. Dengan menggunakan e-money, UKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka, mempercepat laju transaksi, dan mengurangi biaya operasional mereka.

Dalam jangka panjang, penggunaan e-money dapat membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi sistem pembayaran di Indonesia, serta mendorong pertumbuhan perekonomian negara. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga keuangan harus terus memperkuat infrastruktur teknologi dan regulasi yang mendukung penggunaan e-money, serta mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan risiko penggunaannya.

Di sisi lain, masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran dan keamanan dalam menggunakan e-money. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain tidak membagikan informasi pribadi atau sandi pin kepada pihak yang tidak berwenang, memeriksa keamanan situs web atau aplikasi sebelum melakukan transaksi, dan mengaktifkan layanan notifikasi atau peringatan transaksi yang mencurigakan.

Dalam era digital saat ini, penggunaan e-money menjadi semakin penting dalam mempercepat laju transaksi dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Oleh karena itu, penggunaan e-money dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah inflasi dan menjaga nilai tukar rupiah, serta membantu mendorong pertumbuhan sektor UKM dan perekonomian negara secara keseluruhan.

Sobat Pena yang berbahagia. Dapat disimpulakan bahwa  e-money dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah inflasi dan menjaga nilai tukar rupiah. Namun, penggunaan e-money harus dipertimbangkan secara matang dan diatur dengan baik agar tidak menimbulkan risiko yang tidak diinginkan. Penggunaan e-money juga harus dibarengi dengan edukasi yang cukup bagi masyarakat, sehingga penggunaan e-money dapat menjadi lebih efektif dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi perekonomian negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun