Mohon tunggu...
Anggi Riani Nurmudhiah
Anggi Riani Nurmudhiah Mohon Tunggu... Lainnya - Freshgraduate Manajemen Universitas Sriwijaya

INTJ | Aquarius | Personality | Literature | Management

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Adopsi Teknologi 5G dalam Transformasi Supply Chain Management (SCM)

11 September 2023   21:22 Diperbarui: 11 September 2023   21:28 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.michiganstateuniversityonline.com/

Daftar Isi :

1. Peran Teknologi 5G dalam Transformasi Supply Chain

2. Manfaat Teknologi 5G dalam SCM

3. Tantangan Penerapan Teknologi 5G dalam SCM

4. Kesimpulan

Dalam era digital yang terus berkembang, Supply Chain Management (SCM) tidak lagi hanya tentang efisiensi operasional, tetapi juga tentang adaptasi yang cepat dan tanggap terhadap perubahan pasar global yang dinamis. Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan ini, teknologi terus menjadi pendorong utama dalam mengubah cara perusahaan mengelola rantai pasokan mereka.

Teknologi 5G telah mengambil langkah maju dalam mengatasi kendala konektivitas yang pernah ada, membawa potensi transformasi yang mendalam dalam Supply Chain Management (SCM). Artikel ini akan menganalisis dampak adopsi teknologi 5G dalam mengubah lanskap SCM, menyoroti manfaat utama dan tantangan yang terkait.

1. Peran Teknologi 5G dalam Transformasi Supply Chain

Teknologi 5G berperan sebagai peningkatan visibilitas dan jejak digital dalam dunia Supply Chain yang semakin kompleks dan global. Dalam sektor Supply Chain Management (SCM), visibilitas terhadap pergerakan dan status barang menjadi sangat penting. Transformasi digital menggunakan teknologi 5G memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data yang lebih akurat dan komprehensif tentang setiap tahap dalam supply chain.

Hal ini meliputi informasi tentang lokasi, kondisi, suhu, kelembaban, dan banyak parameter lainnya yang relevan. Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan bahwa produk mereka dijaga dengan baik selama transportasi dan penyimpanan. Keakuratan data ini juga memungkinkan perencanaan yang lebih baik, pemantauan yang lebih efektif terhadap kepatuhan terhadap standar kualitas, serta kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan gangguan dengan cepat.

2. Manfaat Teknologi 5G dalam SCM

            Dalam lingkup SCM, teknologi 5G memberikan banyak manfaat dalam proses efisiensi manajemen rantai pasokan. Beberapa manfaat tersebut diantaranya sebagai berikut :

a. Konektivitas Real-Time yang Lebih Kuat

Salah satu keunggulan utama teknologi 5G adalah konektivitas real-time yang jauh lebih cepat dan lebih stabil dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Ini berarti bahwa data dapat dikirim dan diterima dalam hitungan milidetik. Informasi yang akurat dan up-to-date tentang persediaan, permintaan pasar, dan kondisi produksi dapat dengan mudah dipantau dan dianalisis secara real-time, memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dengan lebih cepat dan efektif.

b. Peningkatan Operasi Otomatisasi dan Penggunaan IoT

Dalam transformasi rantai pasokan, teknologi 5G bekerja bersama dengan Internet of Things (IoT) untuk menghadirkan kemampuan otomatisasi yang lebih luas dan akurat. Perangkat IoT yang terhubung dapat saling berkomunikasi secara real-time melalui jaringan 5G, memungkinkan berbagai aset dan peralatan dalam rantai pasokan untuk dikontrol dan dikelola secara otomatis.

c. Pengelolaan Persediaan yang Lebih Efektif

Dengan data yang diperbarui secara real-time, perusahaan dapat melakukan peramalan permintaan yang lebih akurat dan merencanakan pengadaan bahan baku dengan lebih baik. Dalam situasi yang berubah dengan cepat, seperti fluktuasi pasar atau perubahan tren konsumen, perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan strategi persediaan mereka untuk menghindari kelebihan stok atau kekurangan stok yang merugikan.

3. Tantangan Penerapan Teknologi 5G dalam SCM

Teknologi 5G telah muncul sebagai lonjakan besar dalam konektivitas dan kecepatan data. Namun, dengan semua potensi transformasinya, adopsi teknologi 5G dalam manajemen rantai pasokan juga menghadirkan sejumlah tantangan yang perlu diatasi.

a. Investasi Infrastruktur yang Tinggi

Salah satu tantangan utama dalam mengadopsi teknologi 5G adalah investasi yang diperlukan untuk membangun infrastruktur yang sesuai. Pengembangan infrastruktur 5G dapat menghabiskan biaya yang signifikan, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang harus mengganti peralatan dan sistem yang sudah ada. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan dengan hati-hati biaya dan manfaat sebelum beralih sepenuhnya ke teknologi 5G.

b. Keamanan dan Privasi Data yang Ditingkatkan

Dengan lebih banyak data yang dikirim dan diterima dalam waktu singkat, risiko penyalahgunaan data atau serangan siber juga meningkat. Perlindungan data dan privasi menjadi lebih krusial dari sebelumnya. Perusahaan perlu menginvestasikan dalam solusi keamanan yang canggih, seperti enkripsi data yang kuat dan deteksi dini ancaman siber.

Kesimpulan

Adopsi teknologi 5G telah mengubah paradigma SCM, membawa manfaat signifikan dalam hal efisiensi, responsivitas, dan visibilitas. Namun, perlu diakui bahwa implementasi teknologi ini tidak datang tanpa tantangan. Beberapa dari tantangan ini termasuk biaya implementasi awal yang tinggi, integrasi dengan infrastruktur yang ada, serta keamanan dan privasi data yang harus diatasi. Meskipun demikian, manfaat jangka panjang dalam hal efisiensi operasional, pengurangan risiko, dan peningkatan kepuasan pelanggan jauh lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun