Mohon tunggu...
Anggi Lorenza Tarigan
Anggi Lorenza Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa jurusan Hukum yang memiliki ketertarikan untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sisingamangaraja XII: Pahlawan dari Tanah Batak untuk Indonesia

14 November 2024   12:00 Diperbarui: 14 November 2024   12:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Sedari kecil, pastinya kita sering mendengar kata pahlawan. Definisi pahlawan ialah seseorang yang rela berjuang, pemberani, dan mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Sebenarnya apa arti pahlawan itu? Menurut KBBI, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani. Untuk mencapai kemerdekaan Indonesia pun tentunya hasil dari perjuangan dari para pahlawan yang sudah gugur. Mereka berani menghadapi berbagai tantangan yang silih berganti demi memerdekakan bangsa Indonesia.

Patuan Besar Ompu Pulo Batu Sinambela atau yang lebih dikenal dengan nama Sisingamangaraja XII merupakan salah satu pahlawan nasional dari Tanah Batak, Sumatera Utara. Beliau lahir pada 18 Februari 1845. Gelar "Ompu Pulo Batu Sinambela" merupakan gelar yang menandakan bahwa itu adalah garis keturunan.

Perjuangannya diawali karena Belanda menyiksa dan membunuh masyarakat Batak, membakar rumah masyarakat, serta diduga akan menyebarkan agama Kristen kepada di Tanah Batak. Sisingamangaraja XII menolak adanya pergerakan tersebut lantaran beliau khawatir terhadap kepercayaan dan tradisi animisme yang sudah lama dianut akan terkikis oleh ajaran agama Kristen.

Untuk mengusir para misionaris, putra dari Sisingamangarja XI ini menggunakan taktik gerilya. Pada 16 Februari 1878, Sisingamangaraja XII mendeklarasikan perang dengan pasukan Belanda, yang kemudian dikenal dengan nama Perang Batak. Beliau memimpin pasukan masyarakat Batak yang melakukan serangan ke pos militer Belanda yang terletak di Tarutung dan Sipoholon. Dalam perlawanannya, Sisingamangaraja XII dan pasukannya tidak menggunakan senjata yang kuat, melainkan hanya senjata tradisional seperti parang, busur, hingga tombak yang dilumuri dengan racun. 

Tidak hanya dari masyarakat Batak, ternyata pertempuran ini pun didukung oleh masyarakat Mandailing dan Aceh. Namun, di tengah pertempuran sengit ini, mereka dihadapkan dengan situasi yang lumayan sulit. Pada masa itu, timbullah penyakit malaria yang menjadi sedikit penganggu sekaligus penghalang dalam memaksimalkan perlawanannya. Hal ini sama sekali tidak menyurutkan keberanian Sisingamangaraja XII beserta pasukannya untuk terus melawan pasukan Belanda.

Meskipun hanya bermodalkan senjata tradisional dan taktik gerilya, ternyata hal ini cukup membuat Belanda cukup kewalahan. Siapa sangka, diam-diam ternyata Belanda mengikuti strategi yang digunakan oleh Sisingamangaraja XII. Hal ini tentunya menjadi bumerang bagi masyarakat Batak. Pada 1889, Belanda perlahan mulai menguasai beberapa daerah di tanah Sumatera Utara dan kekuatan dari pasukan Batak mulai melemah.

Karena terdesak, Sisingamangaraja XII dan pasukannya berhasil melarikan diri ke hutan Simsim. Meskipun sudah di kondisi seperti ini, Sisingamangaraja XII masih menolak untuk menyerah. Hingga akhirnya pada 17 Juni 1907, Sisingamangaraja XII ditemukan tewas dengan luka tembak yang berada tepat di bawah telinganya. Ia tewas bersama kedua putranya, yakni Sutan Nagari dan Patuan Anggi, juga putrinya Lopian. Sisingamangaraja XII kemudian disemayamkan di daerah Silindung pada 22 Juni 1907.

Melansir dari detik.edu, Sisingamangaraja XII diberikan gelar kehormatan Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Pemberian gelar ini didasari dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 590 dan dikukuhkan pada 19 November 1961. Selain gelar, nama Sisingamangaraja XII juga kerap diabadikan sebagai nama jalan di beberapa daerah di Indonesia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun