Dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam kehidupan nyata, mahasiswa semester 8 BSI Â melaksanakan kegiatan gotong royong bersama masyarakat sebagai bentuk pengabdian sosial dan edukasi karakter. Sebagai Mahasiswa juga diharapkan perduli terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan ini bukan hanya sekadar membersihkan lingkungan, melainkan sarana untuk menumbuhkan kembali semangat kebersamaan yang mulai tergerus oleh gaya hidup individualistik.
Â
Latar Belakang dan Tujuan Kegiatan
Gotong royong merupakan nilai budaya luhur Indonesia yang mencerminkan solidaritas, kekeluargaan, dan kepedulian sosial. Namun, di tengah arus modernisasi dan rutinitas yang padat, semangat ini semakin jarang dijumpai. Untuk itu, kegiatan ini bertujuan:
Menghidupkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat
Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan fasilitas umum
Membangun interaksi sosial yang kuat antarwarga
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Tanggal: Sabtu, 4 Juli 2025
Pukul: 07.00 -- 11.00 WIB
Lokasi: Jl. Petojo Sabangan X RT 10/RW 04, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat
Rangkaian Kegiatan
Dalam kegiatan gotong royong ini, mahasiswa dan warga bersama-sama:
Memangkas rumput liar dan membersihkan semak
Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar Pos RW
Menata ruangan dan fasilitas umum
Memasang tong sampah permanen
Menyediakan konsumsi untuk peserta
Mendokumentasikan seluruh kegiatan melalui foto dan video
Kegiatan ini didukung penuh oleh tokoh masyarakat, karang taruna, dan warga sekitar yang terlibat aktif membawa alat, menyediakan logistik, hingga ikut langsung dalam kerja bakti.Â
 Nilai Akademis dan Teoritis
Kegiatan ini relevan dengan pendekatan community empowerment, seperti yang dijelaskan oleh Sutanto (2021) dan Edi Suharto (2015), bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dicapai melalui partisipasi aktif dalam kegiatan sosial. Selain itu:
Gotong royong menurut Koentjaraningrat (2009) merupakan simbol kekuatan sosial dan ikatan komunitas.
Sejalan dengan SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), kegiatan ini mendukung SDG 11 (Kota Berkelanjutan), SDG 13 (Aksi Iklim), dan SDG 16 (Lembaga Inklusif & Damai).
Hasil dan Dampak Kegiatan
Beberapa hasil nyata yang dicapai:
Lingkungan menjadi bersih, asri, dan tertata
Pos ronda dan saluran air menjadi fungsional
Terjalin rasa kekompakan dan kebersamaan antarwarga
Terpasangnya fasilitas kebersihan permanen seperti tong sampah
Kegiatan ini juga membuka dialog antarwarga untuk menjadwalkan kegiatan rutin dan membentuk tim kecil pemantau lingkungan.
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan, dilakukan evaluasi informal bersama warga. Beberapa usulan muncul:
Menjadikan gotong royong sebagai agenda rutin bulanan
Membentuk tim jaga lingkungan
Perluasan kegiatan ke bidang edukasi anak-anak dan pelatihan warga
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan:
Kegiatan gotong royong mahasiswa PKn adalah bentuk nyata pengamalan nilai Pancasila dan teori pemberdayaan masyarakat.
Terjadi peningkatan kondisi lingkungan dan interaksi sosial warga.
Mahasiswa belajar langsung nilai partisipasi, kolaborasi, dan tanggung jawab sosial.
Rekomendasi:
Kegiatan gotong royong dapat dijadikan agenda berkelanjutan
Keterlibatan perempuan dan pemuda perlu ditingkatkan
Perlu ada kebijakan dukungan dari aparat setempat agar kegiatan serupa makin efektif dan berdampak
Gotong royong bukan hanya tentang membersihkan lingkungan, tetapi juga membersihkan sekat-sekat sosial dan memperkuat ikatan antarwarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI