2. Batasi kegiatan mereka di sosmed, batasi tontonan di televisi dan perbanyak kegiatan bersama dengan mereka seperti olah raga, kegiatan kesenian, atau sekedar bersantai dan berkegiatan di rumah.
3. Kenali dan awasi teman-teman mereka, lingkungan pergaulannya, dan terus pantau cara-cara mereka bergaul.
4. Kenali perubahan-perubahan psikologis yang terjadi pada mereka, misalnya menjadi pemurung, pemberang, menghindari tatapam mata, menghindari pertemuan, atau bahkan menjadi "teramat manis" dihadapan orang tua.
Saya berprinsip bahwa anak-anak adalah sepenuhnya tanggungjawab orang tua. Sekolah itu sifatnya skunder. Sekolah lebih cenderung sebagai tempat mereka bersosialisasi, tetapi keluarga adalah rumah bagi mereka. Kekerasan di rumah, ketenangan di rumah akan membentuk kepribadian mereka.
Kalau kepribadian yang kokoh sudah terbangun dengan baik, lingkungan sosial seburuk apapun tidak akan berpengaruh apa-apa. Tetapi pribadi yang rapuh akan menjadi sasaran lingkungan sosial untuk menumbuhkan sifat kurang baik dalam pergaulannya.
Demikian, semoga bermanfaat.
Jakarta, 10 Agustus 2017