sampah? Atau bahkan kalian sering menjumpainya?. Sebenarnya sampah merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Tingginya produksi sampah dan minimnya upaya pengolahan sampah yang efektif telah menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Hal ini disebabkan karena rendahnya kesadaran dari masyarakat.
Pernahkah kalian mendengar kataSampah adalah istilah yang mengacu pada bahan atau barang yang tidak dapat digunakan lagi, namun masih dapat didaur kembali menjadi  kerajinan yang mempunyai nilai guna. Pada dasarnya sampah terbagi menjadi dua kategori, yaitu sampah anorganik dan sampah organik. Sampah organik merupakan sampah yang dihasilkan oleh organisme hidup yang terurai secara alami tanpa adanya campur tangan manusia.Â
Biasanya sampah organik menimbulkan bau yang tidak sedap karena mengalami proses pembusukan, namun disisi lain sampah organik termasuk sampah yang ramah lingkungan. Sedangkan, sampah anorganik merupakan sampah yang sulit untuk diurai kembali dikarenakan bukan berasal dari makhluk hidup. Misalnya, plastik, botol, besi, ban bekas, kaca, dll.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyebutkan bahwa jumlah timbunan dari sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton pada tahun 2022. Â Berdasarkan total sampah yang dihasilkan secara nasional, 13,9 juta ton dapat terkelola, dan 7,9 juta ton belum terkelola dengan baik.Â
Sementara itu, plastik merupakan penyumbang sampah terbesar. Dalam upaya mengurangi penggunaan sampah yang berlebihan, ada baiknya apabila kita mengelola sampah tersebut dengan menerapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce, and Recycle). Reuse (menggunakan kembali) yaitu kegiatan memanfaatkan atau menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan.Â
Reduce (mengurangi) yaitu kegiatan meminimalkan barang-barang yang tidak ramah lingkungan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Recycle (daur ulang) yaitu kegiatan mendaur ulang atau mengolah kembali barang yang sudah dianggap sampah menjadi barang yang bisa digunakan kembali yang untuk menciptakan produk yang bernilai ekonomis.
Salah satu jenis sampah yang banyak dihasilkan adalah botol plastik, karena sifatnya yang tahan lama dan tidak mudah terurai. Namun, apabila kita melihat lebih bijak lagi, sampah botol memiliki potensi untuk di daur ulang menjadi sebuah kerajinan yang bernilai ekonomis. Tidak hanya mengurangi jumlah sampah tetapi juga memberikan manfaat.Â
Mengubah sampah botol menjadi kerajinan merupakan solusi yang kreatif dan inovatif. Tidak hanya itu, kerajinan sampah botol plastik juga menghasilkan nilai estetika dan juga bisa dijadikan sebagai hiasan rumah. Contohnya seperti tas, vas bunga, bunga hias, tempat pensil, hiasan lampu, pot, sapu, dan lainnya.Â
Dengan  alat dan bahan yang sederhana, kita dapat menciptakan sebuah kerajinan yang layak dijual. Kreativitas yang tidak terbatas ini dapat menguntungkan kita sebagai masyarakat dan memberikan peluang untuk mengembangkan suatu produk yang unik dan menarik.
Kerajinan sebenarnya sangat mudah dibuat. Kita ambil contoh kerajinan vas bunga dan kerajinan pot bunga.
Kerajinan Vas Bunga
Alat dan bahan : Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
- Gunting/ cutter
- Spidol
- Botol bekas
- Cat
- Tali rami
Cara membuat :
- Siapkan botol bekas yang akan digunakan
- Bersihkan botol bekas itu hingga bersih lalu keringkan
- Mulai membentuk pola yang diinginkan
- Potong pola menggunakan gunting/ cutter dengan hati-hati dan rapikan
- Cat seluruh bagian luar botol lalu diamkan beberapa saat hingga cat mengering
- Hias botol dengan tali rami, bisa dibentuk pita maupun spiral lalu tempelkan pada bagian yang diinginkan
- Vas bunga dari botol bekas sudah siap digunakan
Kerajinan Pot Bunga
Alat dan bahan :
- Gunting/ cutter
- Korek gas
- Botol bekas
- Cat
- Kawat panjang
- Lem
- Pita
Cara membuat :
- Siapkan botol yang akan digunakan, lalu cuci hingga bersih dan keringkan
- Potong botol menjadi dua bagian, sisi bawah lebih panjang dari yang atas
- Lubangi bagian bawah botol  dan kedua sisi atas menggunakan kawat yang telah dipanaskan
- Cat bagian luar botol dan tunggu hingga kering
- Siapkan kawat yang sudah dililit dengan pita sepanjang 30 cm dan pasangkan pada kedua sisi botol yang sudah dilubangi
- Hias sesuai keinginan, dan pot bunga gantung siap dipakai
Selain bersifat ramah lingkungan dan ekonomis, daur ulang sampah botol menjadi kerajinan juga dapat mendorong tanggung jawab sosial masyarakat itu sendiri. Implementasinya memerlukan edukasi, dukungan, dan pelatihan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga lainnya.Â
Selain itu, promosi dan pemasaran kerajinan juga berperan penting dalam menarik minat pasar dan memberikan kesadaran kepada masyarakat betapa pentingnya daur ulang sampah plastik. Kedepannya diharapkan bahwa semua orang bisa memahami potensi dari sampah botol menjadi suatu kerajinan itu dapat menghasilkan nilai guna.
Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat perlu menyadari bahwa untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat harus dimulai dari hal yang sepele, yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya.Â
Daripada membuangnya ke sungai, ke jalan, ataupun ke laut, lebih baik memanfaatkan sampah yang sekiranya tidak dapat terurai dimanfaatkan kembali menjadi barang atau kerajinan yang memiliki nilai guna dan ekonomis. Dengan adanya  kerja sama antara individu, masyarakat, dan pemerintah kita dapat menciptakan perubahan positif. Hal ini tentu akan berguna bagi masyarakat itu sendiri dan generasi penerus bangsa yang akan datang.
Penulis : Ummi Maisaroh dan Anggi Anindya Adiningsih