Mohon tunggu...
Anggia Azzahra
Anggia Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban (فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 Prof Dr Apollo, Transaksi Antar Perusahaan terhadap Perusahaan Obligasi

22 Mei 2021   01:05 Diperbarui: 22 Mei 2021   01:18 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Anggia Azzahra

NIM : 43218010163

Hello teman-teman, bertemu lagi dengan saya anggia. pada kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan sedikit tentang transaksi antar perusahaan terhadap perusahaan obligasi, pembahasan kali ini bertujuan untuk memnuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II dan menambah wawasan mengenai perusahaan obligasi, berikut penjelasanya.

Transaksi Antar Perusahaan (Obligasi)

Ketika sebuah perusahaan menerbitkan obligasi, kewajiban obligasi mencerminkan tingkat suku bunga pasar saat ini. Namun, perubahan suku bunga pasar akan mengakibatkan perbedaan antara nilai buku hutang dan nilai pasar. Jika tingkat bunga pasar naik, nilai pasar hutang akan lebih kecil dari nilai bukunya, dan perusahaan penerbit akan merealisasikan keuntungan. 

Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum, keuntungan tersebut tidak akan diakui dalam pembukuan perusahaan penerbit, demikian pula halnya dengan penurunan suku bunga pasar akan mengakibatkan kerugian realisasi yang tidak dapat dikenali. Menurut FASB No. 107 "Pengungkapan Nilai Wajar Instrumen Keuangan", keuntungan dan kerugian yang direalisasi tetapi belum diakui ini diungkapkan dalam laporan atau catatan kaki keuangan.

Perusahaan dapat menebus atau menarik obligasi untuk dicapai tetapi tidak mengakui keuntungan atau kerugian obligasi. Perusahaan induk mengendalikan semua likuidasi hutang dan keputusan lain dari entitas gabungan dan memiliki opsi berikut:

  • Perusahaan   penerbit  dapat   menggunakan sumber  yang ada untuk membeli dan menarik obligasinya sendiri.
  • Perusahaan penerbit dapat meminjam uang dari entitas nonafiliasi dengan suku bunga pasar dan menggunakan dana itu untuk  menarik obligasinya sendiri
  • Perusahaan penerbit  dapat meminjam uang dari perusahaan afiliasi dan menggunakan dana itu untuk menarik obligasinya.
  • Perusahaan afiliasi dapat membeli obligasi dari perusahaan penerbit, saat obligasinya ditarik secara konstruktif.

Tiga opsi pertama adalah penghentian obligasi yang sebenarnya. Perusahaan penerbit akan mengakui keuntungan dan kerugian yang sebelumnya tidak dapat diidentifikasi dalam tiga kasus ini dan memasukkannya ke dalam proses pengukuran laba bersih konsolidasian. Opsi keempat adalah pensiun konstruktif. Artinya, obligasi ditarik untuk keperluan laporan merger, karena investasi obligasi dan investasi obligasi yang harus dibayar oleh induk perusahaan dan anak perusahaan pada dasarnya setara dan harus saling hapus selama proses konsolidasi.

Kerugian dan Keuntungan konstruktif Obligasi antar Perusahaan.

Jika harga yang dibayarkan oleh perusahaan afiliasi untuk memperoleh hutang dari pihak lain lebih besar dari nilai buku hutang (Nilai nominal ditambah premi atau diskonto yang belum diamortisasi dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi), maka kerugian konstruktif akan terjadi pada saat utang sudah pulih.  Laba dan rugi bersifat konstruktif karena merealisasikan dan mengkonfirmasi laba rugi dari perspektif gabungan entitas, tetapi tidak dicatat dalam akun terpisah entitas asosiasi pada saat pembelian.

Kerugian dan keuntungan konstruktif atas obligasi adalah :

  • Keuntungan dan kerugian yang di peroleh dari aspek entitas konsolidasi.
  • Di dapat ketika perusahaan membeli obligasi perusahaan afiliasi.
  • Dari entitas lainnya.
  •  Dengan harga selain nilai buku. Tidak ada untung atau rugi jika membeli obligasi perusahaan terafiliasi dengan nilai buku yang dipinjam dan dipinjamkan langsung antar perusahaan terafiliasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun