Mohon tunggu...
Anggi Fitrianti
Anggi Fitrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ENFJ | Just ordinary girl who love singing, drawing, and writing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Plastik, Lingkungan, dan Ecobricks

18 Agustus 2022   12:45 Diperbarui: 18 Agustus 2022   12:50 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup

Sampah adalah sisa aktivitas sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Selain itu, sampah juga merupakan salah satu permasalahan manusia yang terjadi pada saat ini. 

Hal tersebut dikarenakan masih banyak diantara kita yang membuang sampah secara tidak tepat. Padahal, ketika sampah tersebut langsung dibuang, dibakar atau bahkan ditimbun, hal tersebut akan meracuni bumi, udara, dan air. Ya, bumi yang kita tinggali ini akan tercemar dan sakit karena sampah-sampah tersebut yang terus dibiarkan menumpuk atau bahkan menggunung di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Sampah yang ada di muka bumi ini sangat beragam macamnya, ada sampah plastik, sampah makanan, sampah bekas sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Saking beragamnya sampah tersebut, terkadang kita dibuat bingung bagaimana cara menindaknya(?), sehingga pada akhirnya yang kita lakukan ialah menyatukan semua sampah yang ada dan dibuang secara bersamaan. Padahal sebenarnya sampah-sampah  itu ada jenis-jenisnya loh.

Secara umum sampah terbagi ke dalam 3 jenis sampah, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu. Sampah organik merupakan sampah yang sifatnya mudah membusuk dan mudah terurai dengan tanah.

Sampah organik ini biasanya paling sering ditemui oleh kita, misalnya seperti sampah sisa makanan kita, sampah sisa sayuran dan buah-buahan, daun-daunan, sampah sisa dapur, dan lain sebagainya. Sampah anorganik adalah jenis sampah yang sukar atau tidak dapat membusuk akan tetapi masih bisa didaur ulang. 

Contohnya ialah seperti sampah jenis logam, kaleng, plastik, kaca, dan lain sebagainya. Terakhir, ialah sampah residu yang merupakan jenis sampah yang sukar atau  tidak dapat membusuk dan sudah tidak bisa didaur ulang sama sekali. Contoh jenis sampah ini ialah sampah bekas pembalut, sampah bekas masker, pampers, dan lain sebagainya.

Sekilas Sampah yang terdapat di Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan kajian yang dilakukan pada tahun 2017, setiap penduduk di kota Tasikmalaya menghasilkan sampah sebesar 0,44 kg per harinya. Sedangkan data jumlah penduduk di kota Tasikmalaya pada tahun 2020 ialah sebesar 664.312 jiwa. 

Maka dengan mengkalikan hasil kajian dengan data jumlah penduduk, estimasi atau perkiraan sampah yang dihasilkan di kota Tasikmalaya ialah sebesar 292.297 ton per harinya. (Sumber : data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya).

Kondisi Terkini Sampah yang terdapat di Kota Tasikmalaya

Kondisi TPA Ciangir dengan luas tanah 11 hektar yang saat ini hanya tersisa 2 hektar lahan kosong (usia lahan hanya tersisa 1,5 tahun penuh)

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup

Setelah melihat fakta di lapangan yang ada, apa saja yang bisa kita lakukan sih?

Nah, kita semua bisa melakukan pengelolaan sampah dengan metode 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce ialah segala aktivitas yang mampu mengurangi dan mencegah timbulan sampah. Reuse merupakan kegiatan penggunaan kembali sampah yang layak pakai untuk fungsi yang sama atau yang lain. Sedangkan Recycle  ialah kegiatan pengelolaan sampah untuk dijadikan produk baru. Dan jika melihat hierarki 3R, reduce merupakan langkah pertama yang lebih tinggi prioritasnya untuk dilakukan, sedangkan recycle  berada diurutan prioritas terakhir.

Adapun terdapat 5 jenis sampah plastik yang sulit terurai secara alami, diantaranya :

Daur Ulang Sampah Anorganik Menjadi Ecobrick

Apa it ecobrick? Ecobrick sendiri berasal dari kata eco yang berarti lingkungan dan brick  yang berarti bata dan jika dua kata tersebut digabung maka secara umum artinya menjadi sebuah bata yang ramah lingkungan.

Adapun langkah-langkah pembuatannya diantaranya :

  • Kumpulkan, pisahkan, bersihkan, siapkan segala jenis plastik untuk membuat ecobrick. Ingat, plastik yang digunakan pastikan terlebih dahulu bersih dan kering.
  • Pilih merk dan ukuran botol yang sama. Botol apa yang paling banyak jenisnya di komunitas anda? Karena ketika kita memilki ecobrick dalam botol yang sama sebangun, hal tersebut dapat mempermudah dan memperindah hasil.
  • Gunakan tongkat kayu untuk memadatkan. Hindari besi ataupun kaca yang akan merusak botol. Hindari pula kertas dan sisa makanan yang akan terurai.
  • Masukkan plastik lembut yang berwarna untuk dasar botol agar konstruksi bangunan ecobrick menjadi lebih berwarna.
  • Sangat penting untuk memastikan kualitas ecobrick. Untuk itu, timbanglah ecobrick anda. Tolak ecobrick yang buruk atau tidak sesuai standar. Adapun berat ecobrick minimum yang disarankan ialah untuk botol ukuran 1500 ml itu ~500 gram, dan botol ukuran 600 ml itu ~200 gram.
  • Atau bisa pula menggunakan rumus : Berat minimal = volume botol 0.35 (Karena 0.35g/ml adalah kepadatan minimum ecobrick yang bagus)

Berikut merupakan benda-benda apa saja yang dapat dibuat dari ecobrick sehingga benda-benda tersebut memiliki nilai ekonomis, diantaranya :

  • Pembuatan kursi ecobrick 

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya

Sumber : Dinas Lingkungan Kota Tasikmalaya
Sumber : Dinas Lingkungan Kota Tasikmalaya

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya
  • Pembuatan bangunan dengan ecobrick

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun