Mohon tunggu...
Anggi utami
Anggi utami Mohon Tunggu... Penulis - Ig : anggitami_

Cerita kita belum usai, mari selesaikan. Jangan diam dan tiba-tiba hilang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Jingga, Awal Cerita Kita

14 Agustus 2019   19:00 Diperbarui: 14 Agustus 2019   19:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senja itu, aku belum mengerti bahwa jingga adalah pesona paling indah yang ditunggu oleh puluhan  juta penduduk bumi pada sore harinya entah untuk mengabadikankannya ataupun hanya untuk pelepas penat semata saja.  Aku masih mencari titik mempesona itu dan ikut menikmati jatuhnya jingga dalam pelukan langit secara mesra.

"Lihatlah, jingga itu indah. Penuh pesona meskipun hanya satu warna." Katanya dengan tegas.

Saat itu aku hanya menikmati saja, seolah-olah aku mengerti akan pesona dan bahasanya.  Aku bukan penikmat asli senja, bukan juga pegangum rahasianya tapi aku hanya manusia yang ingin menikmati indahnya ciptaan yang maha kuasa. Mungkin suatu saat aku akan tergila-gila oleh pesona jingganya dan akan lebih menunggunya.

"kamu suka jingga pada senja atau aku yang membuatmu tertawa?".  Lamunan ku pecah oleh tanyanya yang menyelidik batinku.

"kamu kenapa? Mengganggu saja". Ucapku untuk mengusir kesunyian  itu.
Kuliat ia sedang tertawa keras sebab sudah berhasil membuyarkan kenikmatanku pada senja.

"Aku sedang bercanda saja, aku ingin mengusikmu. Habisnya kau begitu menikmati senja itu sampai lupa bahwa aku ada disampingmu."

Dia aneh, sangat aneh aku sampai bingung kenapa punya teman seperti dia. Dan yang lebih anehnya lagi aku nyaman berteman dengan keanehannya dan lucunya aku sering sekali merasa kesal sendiri jika keanehannya itu tiba-tiba hilang dan mendadak menjadi pendiam seperti orang asing. 

Karena bagiku sifat anehnyalah yang menjadi moosboster bagiku tiap kali berkomunikasi ataupun berbicara padanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun