Mohon tunggu...
anggerprayekti
anggerprayekti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030007 UIN Sunan Kalijaga

ENTJ-A | artistik | book | film | fotografi | desain | musik | menulis apa yang aku suka dan apa yang ingin aku bagikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Laut Bercerita" Berulang Kali Tayang Masih Curi Perhatian!

21 Februari 2024   11:14 Diperbarui: 28 Februari 2024   16:20 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film pendek Laut Bercerita adalah adaptasi dari novel Laut Bercerita karya Leila S.Chudori yang menceritakan tentang bagaimana sosok Biru Laut bergabung dengan para aktivis yang menentang rezim Soeharto pada masa Orde Baru yang otoriter, di mana mereka bersama-sama melakukan aksi menolak tunduk pada kebijakan-kebijakan pemerintahan presiden kedua Republik Indonesia tersebut yang tidak mendengar aspirasi rakyat dan membungkam suara-suara yang menyuarakan isi pikirannya. Film pendek ini dibintangi oleh Reza Rahardian sebagai Biru Laut, Ayushita sebagai Asmara Jati, dan Dian Sastrowardoyo sebagai Anjani.

Ada kisah juga di balik pemilihan bintang film dari film pendek Laut Bercerita, loh. Prita Arianegara sebagai sutradara memiliki kekhawatiran dalam mengerjakan film pendek ini hingga memilih bintang terkenal agar tidak terjadi penghilangan paksa seperti para aktivis atau sesuatu yang tidak mengenakkan seperti itu. Gita Fara sebagai produser juga harus menyamarkan kegiatan shooting yang dilakukan selama 3 hari nonstop dengan budget yang lumayan mepet agar tidak menarik perhatian hingga proses produksi lancar, aman, tanpa kendala dari pihak luar.

Yang membuat para kru dan orang-orang di balik film pendek ini semangat adalah bagaimana mereka harus flashback ke kejadian-kejadian lalu pada tahun 98 dan kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah untuk menemukan nyawa dari film ini baik dari segi gambar, suara, aktor dan aktris, bahkan suasana dan chemistry. Mereka juga bekerja sama dengan IKOHI (Ikatan Orang Hilang) untuk shoot aksi Kamisan yang dilaksanakan di depan istana negara.

Dari cerita Laut bercerita kita akan menggali lebih dalam arti kehilangan yang sebenarnya dari sebuah keluarga. Kita akan melihat; adik yang kehilangan kakak, ayah, kemudian sosok ibunya, ibu yang kehilangan anak serta suaminya, dan kehilangan-kehilangan lain yang begitu menyiksa batin karena sebuah ketidakjelasan tanpa ujung di mana ketika ujung itu ditemukan, keadilan tidak pernah ditegakkan hingga merenggut rasa ikhlas dalam hati.

Karena Leila S.Chudori berhasil mengemas cerita ini dengan begitu apik, novel ini berhasil meraih penghargaan S.E.A. Write Award tahun 2020 silam, loh. Yang lebih keren lagi, novelnya berhasil cetak ulang hingga 71 kali. Siapa sangka, sejak terbit tahun 2017, Laut Bercerita terus eksis sampai sekarang, bahkan ketika Pritagia Arianegara bekerja sama dengan Leila untuk menggarap film pendek tentang Laut sebagai pengantar novel, pemutarannya yang berulang kali baik secara offline maupun online selama lebih dari enam tahun sejak 2017 hinga kemarin 6 Februari 2024 kemarin menjadi ajang war tiket para pecinta Biru Laut karena setiap penayangan film pendek ini terbatas dari tahun ke tahun. Film pendek Laut Bercerita atau The Sea Speak His Name ini terakhir tayang secara offline dan online lewat Zoom. Dengan kuota 5.000 peserta online yang langsung habis karena saking excited-nya para pembaca novel dan penonton film Laut Bercerita itu.

Apa sih yang menarik dari film ini sampai banyak peminatnya?

Film pendek dengan durasi 30 menit ini mampu menyajikan secara singkat dan membekas bagaimana pilunya kisah Biru Laut dan teman-temannya yang disekap di penjara bawah tanah sebuah militer dan disiksa mati-matian oleh para penculik dengan keji, entah disetrum, ditendang, ditaruh di atas balok es, dan penyiksaan mengerikan lainnya. Film ini mampu menyajikan bagaimana bentuk kehilangan dalam novel yang berlarut-larut dari keluarga yang ditinggalkan oleh para aktivis yang melakukan aksi pada tahun 98 waktu itu. Bahkan, hingga saat ini jika dalam kehidupan nyata, sama seperti di dalam novel, acara Kamisan yang rutin diadakan untuk menuntut hak-hak pencarian korban penghilangan paksa dari kerusuhan tahun 98 masih berjalan juga!

Itulah yang membuat novel maupun film pendek Laut Bercerita dari tahun ke tahun menarik banyak minat kalangan muda. Cerita yang dilatarbelakangi kejadian nyata dan merupakan fiksi sejarah ini tidak akan hilang oleh waktu, apalagi hingga sekarang belum ditegakkan keadilan untuk para korban yang dihilangkan secara paksa tersebut, otomatis akan semakin banyak orang yang penasaran dan peduli dengan apa yang terjadi.

Di salah satu video reels Instagram Laut Bercerita Gita Fara sendiri mengatakan bahwa, "Cerita yang hadir di sini adalah cerita yang diambil dari kisah nyata gitu dan it's real people. Aku sangat-sangat berharap bahwa dari film laut bercerita ini ada satu yang kita  nggak lupa yaitu sejarah. Sejarah ini harus selalu kita ingat dan selalu kita pelajari untuk tidak kita ulang buruk-buruknya di masa depan."

Dari film pendek ini, kita akan bisa merasa lebih dekat dengan sejarah yang ada. Bagaimana dulu ketika para aktivis berjuang, bagaimana dulu mereka diculik, disiksa habis-habisan hingga hilang nyawanya. Dari Laut Bercerita kita akan merasakan kedekatan batin yang tak kasat mata dengan keluarga yang kehilangan, atau dengan para yang dihilangkan. Kita akan tenggelam dengan sinematografi yang apik serta hanyut dalam novel yang kita baca juga karena sesungguhnya film ini hadir untuk membersamai novelnya yang bahkan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Penerbit Penguin Random House SEA.

Yang jelas, menyuarakan pendapat adalah hak dari setiap warga negara. Terutama bagi generasi muda dan para mahasiswa. Kita harus bisa berpikir kritis dan update dengan isu-isu sosial di sekitar kita dengan harapan mampu turut seta dan aktif dalam membantu masyarakat mengatasi berbagai macam permasalahan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun