Nyaman, Tapi Hampa? Atau keluar, Meski Penuh Resiko?

 

Ada masa-masa di mana kita mulai duduk diam dan bertanya dalam hati:
"Apakah aku akan tetap di sini, dengan segala kenyamanan yang ada? Atau sudah waktunya melangkah ke tempat baru dengan tantangan dan masa depan yang berbeda?"

Bertahan di tempat lama sering terasa menenangkan. Kita sudah hafal ritme kerja, kenal siapa saja yang ada di sekitar, dan merasa cukup aman dengan segala rutinitas yang ada. Ada rasa stabil, ada kepastian, dan itu memberi kenyamanan tersendiri. Tapi, di balik kenyamanan itu, kadang muncul bisikan kecil: "Apakah aku benar-benar berkembang di sini? Atau aku hanya mengulang hari yang sama?"

Di sisi lain, keluar mencari tempat baru selalu membawa imajinasi segar. Kita membayangkan tantangan baru yang bisa mengasah kemampuan, peluang yang bisa membuka jalan, dan masa depan yang mungkin lebih cerah. Namun, bersama harapan itu juga ada rasa takut: "Apa aku sanggup beradaptasi? Bagaimana kalau tempat baru tidak sebaik bayangan?"

Inilah dilema yang sering membuat kita ragu. Bertahan memberi rasa aman, tapi bisa membuat kita lupa bermimpi. Melangkah keluar membuka jalan baru, tapi membawa ketidakpastian yang tidak selalu mudah dijalani.

Mungkin, pertanyaan sebenarnya bukan hanya soal bertahan atau pergi. Pertanyaan yang lebih dalam adalah:
"Apa yang sebenarnya aku cari dalam perjalanan ini?"

Apakah aku lebih butuh stabilitas yang menenangkan?
Atau aku merindukan tantangan yang membuat hidup terasa lebih hidup?

Tidak ada jawaban yang sepenuhnya benar atau salah. Yang ada hanyalah keberanian untuk jujur pada diri sendiri, tentang apa yang membuat kita tumbuh, dan apa yang benar-benar membuat kita bahagia.

Kalau Anda berada di posisi ini, apa yang akan Anda pilih?