Mohon tunggu...
Anggela Krisna
Anggela Krisna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teori Belajar Batch 46

IGA Ayu Anggela Heni Krisnayanti, (01669200066), Batch 46, Teknologi Pendidikan, UPH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan Pembelajaran Metode Montessori pada Balita

29 Oktober 2021   16:04 Diperbarui: 29 Oktober 2021   16:15 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak teori yang dapat digunakan untuk mencapai kesuksesan peserta didik dalam mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang baik merupakan pembelajaran yang dimulai sedini mungkin untuk membentuk karakter anak dimasa depan. 

Salah satu teori yang sekarang sedang digandrungi oleh orang tua dan dapat digunakan dalam mencapai hal tersebut yaitu, metode Montessori. Metode Montessori sendiri di temukan oleh Maria Montessori lahir pada tanggal 31 Agustus 1870 di Italia. 

Merupakan seorang professor pedagogic antropologi, metode Montessori sendiri lahir ketika Montessori menjadi asisten dokter jiwa, dan mempelajari berbagai asilium-asilium dan salah satunya adalah asilium untuk anak berkebutuhan khusus (idiot), Montessori berkeyakinan bahwa masalah mental berkaitan dengan pedagogic anak. 

Beliau kemudian membangun sebuah sekolah di pemukiman kumuh untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus tahun 1907, melalui sekolah tersebut Montessori melakukan berbagai penelitian untuk menemukan metode yang tepat dan efektif mengajarkan anak-anak tersebut. 

Montessori meyakini Pendidikan yang diberika kepada anak-anak bekebutuhan khusus lebih rasional dari pada metode pembelajaran pada anak normal, sehingga Montessori mengembangkan metode yang sama untuk diterapkan pada anak- anak normal, untuk menghasilkan hal yang menajubkan.

Metode Montessori memiliki beberapa tahap-tahap perkembangan, karena beliau berpendapat bahwasannya anak-anak akan mengalami kemajuan perkembangan melalui serangkaian tahap perkembangan. Esensi tahap-tahap tersebut meliputi;

1. The Sensitive Periods (periode sensitive)
Kepekaan anak yang dimulai dari mereka lahir, periode kepekaan juga memiliki bebapa bagian yaitu Sensitivity to Order, Sensitivity to Language, Sensitivity to walking, Sensitivity to the social aspects of life, Sensitivity to small objects, Sensitivity to learning through the senses.

2. Children Want to Learn (Anak-anak ingin belajar)
Secara alami anak-anak memiliki keiinginan alami untuk belajar dan menjadi mandiri untuk mendapatkan kesenangan. Anak akan selalu mencari tahu hal baru dalam tingkatan yang lebih sulit dan menantang.

3. Learning Through Play
Bermain dalam hal metode Montessori tidak 100% anak-anak hanya bermain tanpa adanya materi yang diberikan, namun Montessori ini menjadikan sebuah permainan sebagai wadah untuk kegembiraan, kebebasan, memiliki tujuan, dan menciptakan karakter anak yang kreatif, mandiri, bertanggung jawab, dapat memecahkan masalah, belajar keterampilan baru, Bahasa baru dan masih banyak lagi. 

Jika orang tua tidak setuju dengan pembelajaran Montessori maka mereka dapat membeli atau membuat sendiri permainan untuk anak-anak mereka tanpa memasukkan mereka ke dalam sekolah khusus Montessori.

4. Stage of Development (tahap-tahap perkembangan)
a.0-6 tahun tahap otak menyerap anak- anak melalui 2 tahap besar pertama The absorbent Mind (0-3 tahun) dimana pada tahap ini anak dapat menyerap pengalaman melalui inderanya dan diolah melalui otak mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun