Mohon tunggu...
Tasya Anggaini
Tasya Anggaini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lima Senti Cisauk BSD City

25 Maret 2018   12:37 Diperbarui: 25 Maret 2018   15:32 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda kenal Cisauk? Dalam bahasa Wikipedia, Cisauk disebut sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Tangerang yang dulu sebelumnya bagian dari Kecamatan Serpong.

Meski namanya asing, sekarang Mba Google Map sudah merdu menyebut nama Cisauk di navigasi. Padahal, masih saya ingat, kali pertama pindah ketempat ini tahun 2001. Jalanan menuju Cisauk jauh dari kata ramai dan aman. Alih-alih menemukan orang pacaran disepanjang jalan seperti sekarang ini, yang terbersit saat itu suasana mistis, itu saja sudah syukur banyak-banyak, ketimbang begal yang siap menerkam pengendara jalan seolah harimau rimba menemukan rusa.

Jangan berpikir juga soal lampu jalanan yang sekarang sudah berbaris rapih menimbulkan nyala temaram. Dulu, jalanan ke Cisauk lebih ramai oleh pohon karet dan semak-semak untuk santapan kambing penggembala.

Cerita itu sulit dicerna kalau hanya mengenal Cisauk saat ini. Titik perubahan terjadi tahun 2003-2004, saat itu Bumi Serpong Damai yang sebelah selatannya berbatasan langsung dengas Cisauk, mulanya dikelola Grup Ciputra sejak tahun 1989, pindah tangan ke Grup Sinarmas dan berganti namalah menjadi BSD City.

Pesatnya pembangunan kota mandiri BSD City rupanya membawa dampak cepat juga bagi kemajuan wilayah pesisirnya. Sejak itulah, angkernya Cisauk mengekor perubahan BSD City.

Lalu, bagaimana dengan pendapat orang lain? Masih kah ada pikiran "angker" dalam benak orang lain tentang tempat saya tinggal? Perubahan apa yang dirasa orang-orang setelah adanya BSD City?

Buat jawab pertanyaan-pertanyaan itu, saya coba mengisi waktu libur saya berkeliling dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar BSD City. Kebanyakan orang yang saya temui sih bilang senang banget karena banyak timbulkan manfaat buat mereka. Jalanan nya jadi besar dan ramai, lingkungan jadi asri, juga kebutuhan-kebutuhan gampang dicari.

Dengan adanya BSD City, tarik kehidupan layak disini, yang secara otomatis dorong perekonomian masyarakat setempat. Lapangan pekerjaan maupun kesempatan berwirausaha pun terbuka lebar. Banyak pengangguran dari wilayah seputaran BSD City, seperti Cisauk yang sekarang sudah punya penghasilan, bahkan punya kesempatan dapat pelatihan dan pembinaan dari BSD City.

Seperti pemuda bernama Rizal, yang saya temui, sekarang jadi bar tender di Kedai Kopi Baracik. Mba Putri yang cantik, sekarang kerja sebagai penerima tamu di restaurant Appetizer. Ada juga Budi Setiawan dan Hendy, yang masing-masing sebagai juru parkir dan pihak keamananan di Mall the Breeze.

Jelas dengan bangga mereka sebut, mereka adalah warga asli setempat. Begitu sulit cari pekerjaan dulu, kata mereka. Tapi setelah ada BSD City, begitu banyak lapangan pekerjaan bagi mereka juga teman-temanya, termasuk tetangga-tetangga saya dari Cisauk.

Berkesan juga saya berjumpa dengan Pak Effendi, kasih cerita beliau bilang begitu membosankan dulu bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Tiap hari harus pulang pergi menguras tenaga juga menyita waktu. Sampai BSD City bangun Pasar Modern, potensi besar itu beliau baca, sehingga kini sukses berwirausaha jual daging ayam segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun