Di sinilah letak keindahan itu. Tabungan emas di Pegadaian seakan berkata kepada setiap keluarga: "Jangan tunggu kaya untuk mulai menyimpan, mulailah menyimpan agar kelak kau tidak miskin." Maka benar adanya bila Pegadaian kini mengangkat semboyan: Pegadaian Mengemaskan Indonesia. Sebab dengan emas, Pegadaian sedang menyulam masa depan anak bangsa, benang demi benang, hingga menjadi kain yang kokoh.
Emas dan Marwah Keluarga
Bagi orang Melayu, emas bukan sekadar benda simpanan. Ia juga menyangkut marwah. Seorang ayah yang mampu meninggalkan sedikit emas untuk anak-anaknya, berarti ia telah menjaga kehormatan keluarganya. Ia tidak membiarkan anaknya jatuh hina karena meminta-minta. Ia menegakkan harga diri, dengan cara sederhana: menyimpan emas sejak dini.
Maka, kenaikan harga emas hari ini tidak sepatutnya membuat kita gentar. Justru ia harus menjadi cambuk. Sebab harga yang naik hanyalah tanda bahwa emas memang semakin berharga. Semakin lama kita menunda, semakin tinggi pula kita harus meraih. Tetapi bila sejak sekarang kita sisihkan sedikit, kelak anak-anak akan memetik hasilnya.
Di sebuah desa di Sumatra, seorang ibu pernah berkata: "Aku bukan orang kaya, tapi aku ingin anak-anakku punya pegangan. Maka aku menabung emas di Pegadaian, meski hanya seberat debu." Kata-kata itu sederhana, tetapi mengandung makna besar. Sebab dari debu itulah, terkumpul butir demi butir, hingga menjadi permata.
Dari Individu ke Bangsa
Tidak hanya keluarga kecil yang terbantu oleh tabungan emas. Bila seluruh rakyat Indonesia menabung emas, maka bangsa ini pun menjadi kuat. Bayangkan, apabila setiap rumah tangga memiliki sedikit tabungan emas, maka ketika badai ekonomi datang, rakyat tidak mudah goyah. Mereka punya cadangan, punya pegangan.
Inilah yang dimaksud dengan "Pegadaian Mengemaskan Indonesia." Bukan hanya mengemaskan secara harfiah, tetapi juga mengemaskan dalam makna memperkokoh marwah bangsa. Bila setiap anak lahir dalam rumah yang memiliki tabungan emas, maka bangsa ini tumbuh dengan kaki yang kuat. Tidak mudah dijatuhkan, tidak mudah diguncang oleh krisis dunia.
Emas sebagai Simbol Kesabaran
Menabung emas bukan perkara sehari dua hari. Ia adalah latihan kesabaran. Orang yang menabung emas akan belajar menahan diri: menahan belanja yang sia-sia, menahan godaan untuk menghabiskan uang pada hal yang cepat hilang. Ia belajar menanam masa depan, bukan hanya memetik kesenangan sesaat.
Bukankah itulah inti dari hidup yang bijak? Menunda kesenangan hari ini demi kebahagiaan esok hari. Menyisihkan sedikit hari ini agar kelak menjadi besar. Seperti pepatah Melayu: "biarlah sedikit asal menjadi, biarlah kecil asal berguna."