Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanaman Gigi

18 Juli 2018   21:34 Diperbarui: 18 Juli 2018   21:59 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aduuhh... Gigiku sakit nih, mau lepas kayaknya! Tapi aku takut lepas gigi sendiri, ke dokter aja deh..."

"Naaah.. Akhirnya lepas juga giginya, aku tanam deh siapa tau bisa jadi kecambah.." 

Sakit sekali kalau gigi ingin lepas, apalagi untuk anak-anak pasti merasa sangat ngilu dan tidak berani untuk mencabut sendiri, melainkan harus ke dokter gigi supaya lebih mantap. Gigi yang sering lepas umumnya dialami oleh masa anak-anak, karena masih memiliki gigi susu yang banyak jadi sudah saatnya untuk berganti ke gigi permanen, makanya sering lepas (dulu saya juga alami waktu SD hihi). Namun, kalau sudah selesai mencabut gigi, gigi yang lama jangan dibuang melainkan coba saja di tanam. Siapa tau bisa jadi tumbuh banyak seperti menanam kacang hijau yang jika ditanam akan tumbuh kecambah (Masa sih yaa :v :v).

Suatu hari ada anak sekolah dasar (SD) bernama Rizki, ia adalah anak yang rajin belajar. Di sekolahnya ia selalu mengacungkan tangannya apabila disuruh menjawab pertanyaan dari gurunya. Selain itu ia juga sering mendapatkan nilai terbaik di kelasnya serta absennya pun tidak pernah bolong satu pun. Teman-temannya sangat kagum memiliki teman seperti Rizki. Namun beberapa hari belakangan ini saat sedang belajar di kelas ia sering kali memegang giginya yang sakit, ia khawatir mengapa selalu terasa ngilu dan agak sakit terus menerus. Ia pun berusaha untuk bertanya-tanya pada temannya namun temannya selalu mengatakan kalau giginya bolong, atau ada kuman, atau jarang sikat gigi. Mendengar seperti itu pun Rizki justru heran, padahal ia selalu rajin menyikat giginya dan jarang sekali memakan makanan yang membuat gigi menjadi berlubang, seperti coklat, permen, dan makanan lainnya. 

Sesampainya dirumah Rizki langsung melihat cermin dan ngaca di depan cermin itu. Ia terus memperhatikan gigi yang sakit, memegangnya, dan yang membuat ia heran mengapa warnanya bukan putih, melainkan warna putihnya sudah agak pudar kehitaman. Ia pun takut dan kebingungan sampai-sampai bertanya pada Ibunya. Alhasil si Ibu melihat giginya Rizki yang ia bilang sakit. Ternyata setelah Ibunya melihat dan memegangnya, giginya goyang! Rizki pun agak kaget, mengapa bisa seperti itu. Ibunya berkata: 

"Rizki, gigi kamu sebenarnya mau copot. Bukan bolong atau ada kuman. Itu artinya gigi Rizki siap dicabut dan gigi barunya mau tumbuh".  

Mendengar perkataan Ibu, Rizki pun bingung bagaimana mencabutnya. Sementara ia belum pernah sama sekali mengalami hal seperti itu. Melihat seperti itu, Ibunya langsung membawanya ke dokter gigi supaya dokter yang mencabut giginya. Rizki berkata: 

"Ma, kira-kira sakit nggak ya dicabut? Nanti darahnya keluar banyak nggak ma?" 

Ibunya menjawab: 

"Nggak kok Rizki, sakit sedikit aja. Kan nanti dikasih obat dulu sebelum dicabut, jadi nggak terlalu sakit. Kamu tenang aja yaa.."

Rizki pun menuruti apa kata Ibunya. Selama perjalanan ke dokter ia merasa ketakutan dan khawatir terhadap giginya yang ingin dicabut. Tetapi ia terus berusaha untuk tetap tenang dan jangan gugup. Karena rasa gugup atau panik bisa menambah sakit giginya. Tak lama pun ia dan Ibunya sampai di dokter gigi. Sebelum masuk ke ruang dokter Ibunya mendaftarkan Rizki terlebih dahulu untuk bisa berobat. Setelah mendaftar tiba-tiba rizki langsung dipanggil masuk oleh dokter sambil berkata: "Duuuh mudah-mudahan nggak kenapa-kenapa deh aku, takut niih..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun