Tidak ada yang bisa menampik bahwa salah satu hal yang paling dinantikan setiap tahun oleh pekerja adalah Tunjangan Hari Raya (THR). Di balik kebahagiaan Lebaran, THR menjadi salah satu simbol keberkahan yang datang, memberikan kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga, membeli pakaian baru, atau bahkan sekadar menikmati momen spesial dengan orang-orang terdekat. Namun, satu hal yang sering kali terjadi setelah Lebaran adalah, THR tiba-tiba habis, bahkan sebelum momen Hari Raya itu sendiri benar-benar berakhir.
Bagi sebagian orang, THR adalah angin segar yang datang menjelang Lebaran. Ini adalah saat yang dinanti, karena selain untuk kebutuhan keluarga, THR seringkali menjadi penyelamat finansial setelah beberapa bulan penuh dengan pengeluaran rutin. Namun, kenyataan sering berbicara lain. Banyak orang yang merasakan efek "THR hilang sebelum Lebaran usai."
Kenapa Bisa Begitu?
Ada berbagai alasan mengapa THR sering kali cepat habis. Salah satunya adalah kebiasaan boros saat Lebaran. Mulai dari membeli baju baru, persiapan makan-makan, hingga memberikan angpao, pengeluaran saat Lebaran sering kali melampaui batas. Tidak jarang pula, THR digunakan untuk keperluan yang tak terduga, seperti cicilan utang atau kebutuhan mendesak lainnya. Alhasil, uang yang semula direncanakan untuk bertahan lebih lama bisa cepat habis.
Tentu saja, ini bukan berarti THR kehilangan maknanya. Sebaliknya, THR bisa menjadi pemicu kebahagiaan yang lebih besar. Jika kita cerdas dalam mengelola anggaran, THR seharusnya bisa memberi kita ruang bernapas untuk mempersiapkan keuangan pasca Lebaran yang sering kali terasa berat. Salah satu cara untuk mengelola THR agar tidak cepat habis adalah dengan merencanakan pengeluaran secara bijaksana.
Tips Mengelola THR Agar Tidak Cepat Habis
- Buat Anggaran Prioritas
Sebelum uang THR masuk ke rekening, tentukan dulu apa yang menjadi prioritas. Mulailah dengan kebutuhan pokok seperti membayar tagihan, kemudian alokasikan untuk membeli kebutuhan Lebaran yang sudah direncanakan. - Sisihkan untuk Tabungan
Sangat penting untuk menyisihkan sebagian dari THR sebagai tabungan atau dana darurat. Jangan sampai THR hanya habis untuk kebutuhan konsumtif semata. Sisihkan setidaknya 10-20% untuk masa depan. - Hindari Pengeluaran Impulsif
Bergembiralah dengan berbelanja untuk kebutuhan Lebaran, tetapi jangan sampai terjebak dalam godaan berbelanja hal-hal yang tidak benar-benar diperlukan. Memiliki kontrol diri yang baik saat belanja akan sangat membantu. - Membangun Kembali Kebiasaan Menabung
Setelah Lebaran usai, pastikan untuk kembali memulai kebiasaan menabung. THR adalah salah satu kesempatan untuk memperbaiki kondisi keuangan, jadi jangan sia-siakan kesempatan ini.
Kesimpulan
THR adalah berkah yang sangat dinantikan, tetapi itu bukan berarti kita bebas dari tanggung jawab dalam mengelola keuangan. Dengan perencanaan yang tepat, THR bisa bertahan lebih lama dan memberi manfaat lebih daripada sekadar menjadi angin segar yang datang dan pergi. Jadi, bijaklah dalam mengelola THR, dan nikmatilah momen Lebaran dengan kebahagiaan yang lebih bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI