Mohon tunggu...
Angga Wahyu Firmansyah
Angga Wahyu Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia/Universitas Negeri Surabaya

_Ekspetasi tanpa eksekusi hanya halusinasi_

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Indoor Farm: Solusi Penyempitan Lahan Pertanian di Kota Metropolitan

17 September 2022   06:30 Diperbarui: 17 September 2022   08:48 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis lahan pertanian yang terus menjadi bahan sorotan terus melanda rakyat yang bermata pencaharian sebagai petani. Dalam penanganan kasus tersebut, pemerintah telah menyiapkan berbagai cara untuk mengatasinya, karena lahan pertanian yang merupakan sumber utama bahan makanan pokok di Indonesia semakin hari semakin habis, sebab banyaknya gedung-gedung yang menggusur. Seiring berjalannya waktu rakyat Indonesia bisa dipastikan akan mengalami krisis yang berkepanjangan. Menyikapi hal tersebut Kementrian Agraria dan Tata Ruang (ATR) menyusun rancangan Peraturan Presiden (PERPRES) mengenai lahan sawah abadi sebagai langkah awal mengatasi menyempitnya lahan pertanian.

Budi Situmorang selaku Direktur Jendral Pengendalian Tanah Kementerian ATR menjelaskan bahwa saat Perpres ini nanti terbit, izin alih fungsi sawah yang selama ini sudah terlanjur diterbitkan kemungkinan besar akan di evaluasi oleh pihaknya. Budi berkata, "idealnya pertahankan 7,1 hektar ini.Kalaupun nanti harus berubah setidaknya minimal lah, misalnya untuk kepentingan masyarakat.Akan ada tim nasional yang menetapkan luasnya segini, yang ini kita cabut izinnya dan segala macam", jelasnya. (Republika.co.id, 2020).

Ada juga program peningkatan produksi padi melalui revolusi hijau diperkenalkan di Indonesia tahun 1960 an pada lahan-lahan sawah.Kendati program berhasil mencapai swasembada beras selama 1985-1988 dan 1990, namun adanya ketimpangan akses yang sentralistik, serta usaha tani yang lebih menekankan pada asupan modern dari luar, akhirnya Indonesia kembali menjadi pengimpor beras seperti posisi di awal tahun 1965, yaitu 2,9 juta ton. Tentu saja program tersebut menimbulkan berbagai kerugian ekologi dan sosial ekonomi yang parah (Iskandar, 2000).

 

Gagasan yang Diajukan

     Menanggapi kondisi tersebut upaya pemerintah untuk mengatasi lahan pertanian yang semakin menyempit sudah cukup baik, namun jika mengandalkan lahan rawa seperti yang telah di usulkan oleh Menteri Pertanian masih kurang optimal, karena lahan rawa hanya bisa di temukan di daerah pedesaan atau daerah bibir pantai saja. Lalu bagaimana nasib para petani yang berada di daerah kota metropolitan? Apakah mereka masih bisa mendapatkan mata pencahariannya yang telah di gusur oleh gedung-gedung mewah? Karena itu inovasi program yang  diberi nama Indoor Farm. Gagasan tersebut merupakan upaya dalam mengatasi penyempitan lahan pertanian dan sebagai solusi untuk menghadapi krisis pangan di Indonesia. Indoor Farm merupakan sebuah proyek besar dalam proses pengolahannya membutuhkan tenaga yang ahli.

Dalam gagasan ini pertanian akan di buat dalam gedung-gedung yang megah dalam gedung tersebut akan ditanami berbagai macam jenis bahan pokok terutama padi.Dalam gedung tersebut akan dibuat mirip dengan persawahan dan ladang pada umumnya hanya saja kalau teknik penanaman dan pemeliharaan tanaman menggunakan teknologi yang canggih.Contoh teknologi yang digunakan dalam gedung tersebut seperti pencahayaan lampu sebagai ganti matahari, proses penyiraman air secara otomatis, suhu ruangan, pengawasan hama dan nutrisi untuk tanaman. Peran para petani dalam proses memajukan gagasan ini adalah sebagai pengawas perkembangan tanaman yang di tanami nya. Dalam gagasan  ini gedung yang di bangun tidak hanya bertingkat satu saja, tetapi gambaran  gedung tersebut bisa seperti hotel bintang lima tingginya dan tidak hanya membangun satu gedung saja tapi membangun sesuai berapa banyak petani yang kehilangan mata pencahariannya.

Gagasan Indoor Farm terinspirasi dari negara Jepang, meskipun memiliki lahan yang sempit, tetapi masih sangat maju di bidang pertanian. Salah satu alasannya adalah mereka membangun pertanian di dalam gedung. Lahan pertanian dalam gedung ini dapat menggunakan sistem hydroponik. Dalam gagasan Indoor Farm, setiap petani akan diberi lahan pertanian yang telah ditetapkan sama rata. Proses pengolahan lahan pertanian dalam gedung di bantu dengan teknologi yang canggih.

Pihak-Pihak yang dapat Membantu

  • Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Sosial sebagai pengawas jalannya program ini
  • Pemerintah Daerah (PEMDA) sebagai pelaksana program dan juga sebagai pengawas
  • Arsitek yang ahli karena bangunan ini harus diperhitungkan tingkat kekuatannya dan di desain dengan rancangan yang baik
  • Ahli teknologi sebagai perancang dan orang yang mengajarkan cara kinerja alatnya kepada para petani
  • Petani sebagai pengelola lahan pertanian yang ada di dalamya
  • Para kuli bangunan yang profesional agar tidak terjadi kesalahan saat membangun gedung ini  

Langkah Strategis Pelaksanaa Program

       Beberapa langkah yang dapat dilakukan agar gagasan ini dapat teralisasi dengan baik, yaitu:

  • Sosialisasi antara PEMDA dengan Kementerian yang terkait serta para petani untuk mewujudkan program Indoor  Farm
  • Merancang struktur bangunan oleh arsitek yang ahli
  • Pembangunan gedung Indoor  Farm  oleh para ahli bangunan
  • Pengelolaan teknologi yang ada di dalam gedung tersebut serta pengenalan teknologi yang di gunakan kepada petani
  • Pengelolaan lahan padi dengan baik yang di lakukan oleh para petani
  • Dukungan masyarakat dan pemerintah agar menyukseskan implementasi program tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun