Mohon tunggu...
Joaninha Angelika Guterres
Joaninha Angelika Guterres Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

An INFJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Pengajaran Bahasa Inggris bagi Siswa di Indonesia

8 Juni 2022   23:21 Diperbarui: 8 Juni 2022   23:54 2165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jogjaenglishtraining.com

Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang terkesan dianggap sulit dan menakutkan bagi sebagian besar siswa di sekolah. Banyak sekali sebab mengapa mata pelajaran bahasa inggris dianggap demikian. Sebabnya antara lain, tidak adanya konsistensi setiap kali ingin belajar bahasa inggris, 

tidak adanya motivasi yang kuat dalam mempelajari bahasa inggris, dan metode yang digunakan tidak mendukung. Ada kemungkinan bahwa siswa menganggap bahasa inggris sebagai mata pelajaran yang sulit karena metode yang digunakan dalam belajar mengajar tidak efektif.  Hal tersebut wajar saja terjadi, namun tidak menjadikan kita untuk tidak mau belajar sama sekali.

Bahasa Inggris pada dasarnya menjadi bahasa asing pertama yang diajarkan pada jenjang pendidikan di Indonesia, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan pada jenjang perguruan tinggi. 

Bahasa Inggris dalam hal ini, harus dikenalkan kepada siswa sejak dini dengan menggunakan metode pengajaran yang menyenangkan, agar dipandang asik oleh siswa. Sehingga, bahasa inggris akan tidak dipandang sebagai mata pelajaran yang banyak hafalan tentang susunan kata saja. 

Metode pengajaran oleh guru di sekolah memiliki peran penting dalam pembelajaran. Bahasa inggris sendiri harus diajarkan dengan metode, media dan cara yang menarik perhatian siswa. 

Metode yang pertama adalah media yang digunakan. Guru bahasa inggris harus mampu untuk berpikir kreatif dalam memilih media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih oleh guru harus berkualitas sebagai alat bantu, agar mampu berfungsi sebagai kelancaran dalam belajar siswa. 

Terkadang saya temui pengajar yang acuh terhadap hal tersebut, sehingga menjadikan siswa bosan terhadap pembelajaran yang terkesan simpang siur dan tidak menaruh fokus pada pembelajaran. 

Kedua, guru harus siap untuk lebih banyak memberikan praktik dalam media pembelajaran. Guru harus tahu betul bahwa sebuah bahasa akan menjadi lebih bermakna jika diucapkan. Praktik berbahasa tentunya akan membawa siswa lebih aktif dan tidak bosan dengan cuman menghafal susunan kata dan diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS). 

Dengan adanya praktik berbahasa ini akan menjadikan siswa lebih berani dan tahu dimana letak kesalahannya dan diperbaiki bersama-sama. Walaupun konsep dasar grammar perlu dalam berbahasa, namun itu janganlah dijadikan sebagai hal yang membuat siswa merasa terbebani. 

maglearning.id
maglearning.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun