"Kalau sudah Magrib, biasanya langsung ramai. Banyak pelanggan yang sudah langganan dari dulu," kata Pak Kadir sambil tersenyum.
Dalam menjalankan usahanya, Pak Kadir dibantu oleh anaknya. Ia mengaku tantangan terbesar yang dihadapi adalah banyaknya penjual sate Madura lain di sekitar wilayah tersebut. Namun, rasa yang konsisten, sambal yang khas, serta pelayanan yang ramah membuat pelanggan selalu kembali lagi.
"Sekarang banyak penjual sate, tapi saya percaya kalau kita jujur dan jaga rasa, pelanggan pasti datang lagi," ujarnya.
Ke depan, Pak Kadir berencana untuk mengembangkan usahanya dengan cara bergabung ke platform online seperti Shopee Food dan Gojek agar bisa menjangkau lebih banyak pelanggan tanpa harus datang langsung ke warung.Â
"Anak saya yang nyaranin supaya ikut jualan online. Biar orang yang jauh juga bisa pesan," tambahnya.
Dari hasil wawancara dan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan Sate Ayam Pak Kadir bukan hanya berasal dari rasanya, tetapi juga dari ketulusan, kejujuran, dan konsistensi dalam menjaga kualitas.
Sate ini bukan sekadar makanan malam, tetapi juga menjadi bukti bahwa resep keluarga dan kerja keras bisa terus hidup di tengah modernitas zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI