Di tengah hiruk pikuk jajanan malam di Semarang, aroma bakaran sate dari Sate Ayam Pak Kadir selalu sukses menarik perhatian siapa pun yang lewat. Berdiri sejak tahun 2014, warung sederhana ini sudah menjadi tempat favorit warga sekitar untuk menikmati sate ayam dengan cita rasa khas yang sulit dilupakan.
Warung ini berlokasi di Jl. Wologito 1 No. 78, Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang --- tempat yang strategis, mudah dijangkau, dan selalu ramai terutama saat malam hari.
Ciri khas utama dari Sate Ayam Pak Kadir terletak pada sambal kacangnya. Tak seperti sate Madura pada umumnya, sambal di sini dicampur dengan rebon atau udang kecil yang memberikan rasa gurih dan aroma unik.
Menurut Pak Kadir, resep ini merupakan warisan keluarga yang sudah dijaga turun-temurun.
"Saya belajar dari orang tua dulu. Sambal kacang pakai rebon itu sudah jadi ciri khas keluarga kami. Rasanya lebih gurih dan beda dari sate Madura lain," ujar Pak Kadir saat ditemui di warungnya.
Hal lain yang membedakan Sate Ayam Pak Kadir adalah cara pengolahannya. Jika kebanyakan penjual sate menggunakan cuka agar daging lebih awet, Pak Kadir memilih untuk tidak menambahkan bahan pengawet sama sekali.
"Saya tidak pernah pakai bahan pengawet. Semua bahan saya beli segar tiap pagi di pasar. Daging ayamnya harus baru, begitu juga kacangnya," jelasnya sambil mengipas sate yang sedang dibakar.
Waktu paling ramai biasanya datang setelah salat Magrib, saat para pelanggan ingin menikmati sate hangat setelah seharian beraktivitas. Salah satu pelanggan setianya, Bu Haji Rondinah, bahkan sering memesan dalam jumlah banyak untuk acara keluarga.