Mohon tunggu...
angela marici
angela marici Mohon Tunggu... pelajar

konsistensi mengalahkan kerja keras

Selanjutnya

Tutup

Balap

TOUR DE ENTETE DIPULAU SUMBA:Menyusuri Jalur Sabana dan Menyerap Napas Budaya TIM

14 Oktober 2025   21:11 Diperbarui: 14 Oktober 2025   21:11 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tour de entete balap sepeda di sumba 2025

  

  Ada yang berbeda dari riuhnya balap sepeda internasional tahun ini. Bukan sekadar keringat dan kecepatan yang mendominasi cerita, tetapi keindahan alam dan napas budaya yang menyusup di antara deru ban dan hembusan angin sabana. Tour de EnTeTe 2025 menghadirkan pengalaman balap yang tidak biasa---dan Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur menjadi panggung yang paling memikat di antara etape-etape lainnya.

Tour de EnTeTe (TdE), yang namanya diambil dari singkatan NTT (Nusa Tenggara Timur), adalah ajang balap sepeda profesional berskala internasional yang mengusung misi besar: mengenalkan keindahan, potensi, dan keunikan wilayah NTT ke mata dunia. Dalam gelaran tahun ini, para pembalap dari berbagai negara melintasi rute sejauh lebih dari 1.500 kilometer yang membentang dari Timor, melintasi Sumba, dan berakhir di Flores. Tapi, perhatian banyak mata seolah tertahan di satu tempat: Pulau Sumba.

Sumba dan Lintasan yang Berbicara

Dalam Tour de EnTeTe 2025, Pulau Sumba dilintasi dalam tiga etape berturut-turut, yakni etape 4, 5, dan 6. Masing-masing etape menyimpan karakteristik geografis yang berbeda, namun tetap menyuguhkan satu benang merah yang tak terbantahkan: keindahan alam yang autentik dan belum banyak terjamah.

Etape keempat yang dimulai dari kawasan Bukit Tanarara menuju Waingapu menjadi sorotan utama. Jalur ini tidak hanya menantang secara teknis---dengan tikungan tajam, jalan sempit di punggung bukit, dan turunan curam---tetapi juga sangat kaya secara visual. Bukit-bukit hijau kekuningan yang bergelombang seperti lukisan, sabana luas yang dihiasi jejak kuda Sandalwood, hingga langit biru bersih tanpa polusi menjadi sajian alami yang menemani para pembalap sepanjang rute. Di sinilah batas antara olahraga dan wisata seolah mengabur: para pembalap yang seharusnya fokus pada kompetisi, justru beberapa kali terlihat menikmati pemandangan sambil mengayuh perlahan.

Bukan hanya para atlet yang dibuat terpesona. Kru, fotografer, dan bahkan jurnalis dari luar negeri mengakui bahwa lintasan di Sumba menghadirkan sesuatu yang langka: keindahan yang masih liar, otentik, dan belum tersentuh modernisasi berlebihan. Bahkan salah satu pembalap asal Malaysia, Arrif Danial Bin Noor Roseidi---yang memenangkan etape 4---mengaku, "Saya tidak pernah membayangkan ada tempat seperti ini. Lintasan yang menantang, tapi setiap meter terasa seperti melintasi lukisan hidup."

Antusiasme Masyarakat dan Sambutan Budaya

Lebih dari sekadar kompetisi, Tour de EnTeTe juga menjadi ajang kebanggaan bagi masyarakat lokal. Di Sumba, warga tampak menyambut acara ini dengan antusiasme tinggi. Di sepanjang jalur balapan, mereka berjejer dengan penuh semangat---melambaikan tangan, meneriakkan semangat, bahkan tak sedikit yang mengenakan pakaian adat. Beberapa desa juga menggelar pertunjukan kecil, menampilkan tarian tradisional, musik gong, dan atraksi budaya lainnya sebagai bagian dari penyambutan.

Bagi warga, kehadiran Tour de EnTeTe adalah lebih dari sekadar tontonan. Ini adalah peluang untuk memperkenalkan budaya, menjual produk lokal seperti tenun ikat, madu hutan, atau makanan khas, dan merasakan langsung euforia acara bertaraf internasional. Banyak UMKM kecil dilibatkan, baik dalam penyediaan makanan, suvenir, hingga akomodasi alternatif seperti homestay.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun