Mohon tunggu...
sayyid chairul umam jamalullail
sayyid chairul umam jamalullail Mohon Tunggu... -

tulisan membuat hidup lebih berarti dalam menilai kehidupan yang ada ;P

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Al Quran dan Ahlul Bayt as

3 September 2010   15:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:28 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ahlul Bait Dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab: 33

Dalam ayat ini Allah menyebut mereka Ahlulbait. Dia berfirman: "Innamâ yuridu l'llâhu liyudzhiba 'ankumu l'rijsa ahla l'bayt wa yuthahhirakum tathhirâ". Artinya: "Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan al-rijs dari kamu wahai Ahlulbait dan mensucikanmu sesuci-sucinya." (QS. 33:33).

Imam Ja'far Al-Shadiq ditanya mengenai al-rijs yang terdapat pada ayat diatas. Beliau menjawab: "Al-Rijsu itu adalah al-syak (keraguan)". (Ma'ani l'Akhbar).

Sebagian muslim beranggapan bahwa tafsir ahlulbayt pada ayat di atas adalah istri-istri Rasulullah saw. Penafsiran itu terjadi karena awal ayat ini memang ditujukan kepada istri-istri Nabi, yaitu : "Dan hendaklah kamu (istri-istri Nabi) tinggal di rumah-rumah kamu, dan janganlah kamu bersolek seperti kaum jahiliah yang pertama, dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Allah serta Rasul-Nya...". Tafsir itu tidak benar karena kata ganti (personal pronoun atau dhamir) bagi istri-istri Nabi dan untuk ahlulbaitnya jelas berbeda; untuk istri-istri Nabi, kata gantinya mu'annats atau feminin, sedangkan untuk Ahlulbait kata gantinya mudzakkar atau maskulin.

Selain itu, penafsiran untuk istri-istri Nabi ini tidak bisa diterima karena penjelasannya bukan dari Rasulullah. Padahal, orang yang paling mengetahui tafsir ayat ini adalah Nabi saw sendiri. Dan Al-Quran juga telah memerintahkan kita untuk mengikuti beliau sebagaimana dalam firmanNya: "Dan telah Kami turunkan Al-Dzikr (Al-Quran) untuk kamu jelaskan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir". (Al-Nahl:44).

"Dan tidak Kami turunkan Al-Kitab melainkan agar kamu jelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman". (Al-Nahl:64).


"Apa yang diperintahkan Rasul kepadamu maka laksanakan dan apa-apa yang dia larang maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras siksa-Nya". (QS. 59:7).

"Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul serta Uli l'amri (para khalifah Rasulullah yang dua belas) dari kamu...". (QS 4:59).

Jika demikian, maka siapakah Ahlulbait yang disebutkan dalam Al-Ahzab ayat 33 ini menurut Nabi dan sebagian sahabatnya itu? Dalam hadis Sahih Muslim diriwayatkan sebagai berikut:

Aisyah mengatakan: "Pada suatu pagi Rasulullah saw keluar dari rumah) dengan membawa kain berbulu yang berwarna hitam. Kemudian datang (kepada beliau) Hasan putra Ali, lalu beliau memasukkannya (ke bawah kain); lalu datang Husayn lantas dia masuk bersamanya; kemudian datang Fathimah, lantas beliau memasukannya; kemudian datang Ali, lalu beliau memasukannya. Kemudian beliau membaca ayat : "Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan keraguan dari kalian wahai Ahlulbait dan mensucikan kalian sesuci-sucinya". (Lihat Shahih Muslim bab fadha'il Ahli bayt Nabiy; Al-Mustadrak 'ala l'Shahihayn 3/147; Sunan Al-Bayhaqi 2/149 dan Tafsir Ibnu Jarir Al-Thabari 22/5).

Amir putra Abu Salamah–anak tiri Rasulullah–mengatakan: "Ketika ayat ini "innama yuridu l'llahu liyudzhiba 'ankumu l'rijsa ahla l'bayt wa yuthahhirakum tathhira" diturunkan di rumah Ummu Salamah, beliau memanggil Fathimah, Hasan dan Husain sedangkan Ali as berada di belakang beliau. Kemudian beliau mengerudungi mereka dengan kain seraya beliau berdoa: "Ya Allah mereka ini ahlulbaitku maka hilangkanlah dari mereka keraguan dan sucikan mereka sesuci-sucinya". Ummu Salamah berkata: "Dan aku bersama mereka wahai Nabi Allah?" Beliau bersabda: "Engkau tetap di tempatmu, engkau dalam kebaikan". (Al-Turmudzi 2:209, 308 ; Musykilu l'Atsar 1:335; Usudu l'Ghabah 2:12; Tafsir Ibni Jarir Al-Thabari 22: 6-7).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun