Mohon tunggu...
anes prakoso
anes prakoso Mohon Tunggu... Ilmuwan - Saya murid

SDH

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kunjungan Museum Perumusan Naskah Proklamasi oleh Anes

30 April 2019   19:14 Diperbarui: 30 April 2019   19:18 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pada kesempatan kali ini, kami murid Sekolah Dian Harapan Cikarang kelas 11 di tugaskan oleh guru sejarah untuk mengunjungi museum perumusan naskah proklamasi yang berada di Kota Jakarta. Museum perumusan naskah proklamasi merupakan salah satu tempat bersejarah dan juga sudah menjadi salah satu tempat ikon di Jakarta maupun di Indonesia.

Museum perumusan naskah proklamasi terletak di Jl. Imam Bonjol No.1, RT.9/RW.4, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310. Museum perumusan naskah proklamasi mudah di cari karena berada di jalan besar dan kekhasan gedungnya. Tetapi jika seseorang kesulitan untuk mencari meseum tersebut dapat menggunakan peta elektronik untuk mencari alamat dan letaknya.

Dengan harga tiket masuk museum yang tergolong sangat murah yaitu Rp 2000, kita dapat memasuki Gedung yang memiliki dua lantai dan banyak ruangan. Terdapat banyak minuatur -- miniatur yang memberi gambaran dan menjelaskan kondisi dan suasana pada saat peristiwa terjadi. Dan dapat terlihat jelas bagaimana minuatur -- miniature yang berada di Museum perumusan naskah proklamasi masih sangat terjaga dan dibuat semirip mungkin dengan tokoh -- tokoh aslinya.

Terdapat 4 ruangan pada Museum perumusan naskah proklamasi. Ruangan pertama merupakan tempat peristiwa bersejarah yang pertama dalam persiapan Perumusan Naskah Proklamasi. Ruangan tersebut adalah ruang tamu yang juga digunakan sebagai kantor oleh Maeda. Selain itu, di ruang ini juga digambarkan suasana menjelang proklamasi seperti pembentukan PPKI dan BPUPKI, bom Hiroshima-Nagasaki dan peristiwa lainnya. 

Pada ruangan kedua, Soekarno-Hatta mengadakan rapat bersama di meja bundar dengan pengurus lain seperti Soediro dan B.M Diah pada pukul 3 subuh. Di ruang ini juga lah Soekarno membuat draft pertama naskah proklamasi dengan judul "Proklamasi" yang ditulis dengan tangannya sendiri. Selain itu, dalam ruangan ini juga tergambarkan suasana saat Soekarno mengumandangkan proklamasi di Jl. Pegangsaan timur. Di ruang ketiga terdapat piano di bawah tangga yang merupakan tempat di mana Soekarno-Hatta menandatangani naskah proklamasi. 

Di ruangan ini pulalah Soekarno memutuskan untuk membaca naskah proklamasi di halaman depan rumahnya. Selain itu, di ruangan yang ketiga terdapat gambar dengan suasana pergolakan saat mempertahankan kemerdekaan. 


Dan pada Ruang keempat adalah ruang pameran benda-benda yang dikenakan para tokoh yang hadir dalam perumusan naskah proklamasi. Benda-benda tersebut meliputi jam tangan, pulpen hingga baju-baju. Di samping itu, ruang keempat adalah ruangan di mana Sayuti Melik ditemani dengan B.M. Diah mengetikkan naskah proklamasi setelah melakukan proses pengeditan secara bermusyawarah.

Sebelum diaklamasi sebagai museum, gedung Munasprok pertama kali dikelola oleh perusahaan asuransi bernama PT Asuransi Jiwasraya. Selanjutnya gedung itu diambil alih oleh British Consul General pada Perang Pasifik hingga masuk Jepang mengambil alih. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Kantor Penghubung antara Angkatan Laut dengan Angkatan Darat. Setelah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, gedung ini tetap menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda sampai Sekutu mendarat di Indonesia, September 1945. Setelah kekalahan Jepang gedung ini menjadi Markas Tentara Inggris. Setelah masa peperangan berakhir, gedung ini dikontrak oleh Kedutaan Inggris sampai dengan tahun 1981. 

Selanjutnya gedung ini diterima oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 28 Desember 1981. Tahun 1982, gedung ini sempat digunakan oleh Perpustakaan Nasional sebagai perkantoran. Karena makna historis yang dikandung museum tersebut, Menteri Penedidikan dan Kebudayaan Prof. Nugroho Notosusanto memerintahkan DIrektorat Permuseuman untuk menjadikan gedung tersebut menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamas dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0476/1992 tanggal 24 November 1992.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi menempati sebuah bangunan tua bergaya Art Deco yang didirikan pada tahun 1920. Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang berdiri di atas tanah seluas 3.914 m2 itu telah beberapa kali berpindah tangan. Pernah digunakan oleh PT Asuransi Jiwasraya pada tahun 1931.

Di dalam Museum Perumusan Naskah Proklamasi, terdapat replica naskah proklamasi yang di tulis tangan oleh Ahmad Soebarjo, Moh.Hatta, Soekarno dan juga terdapat  replica naskah proklamasi yang sudah dan ditanda tangani  oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama Bangsa Indonesia dan sudah ketik oleh Sayuti Melik dengan alat ketik pada masa itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun