Mohon tunggu...
Aneng Anisa Daliah Mutiara
Aneng Anisa Daliah Mutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Love

Hakikat Cinta dan Rindu Seorang Hamba kepada Allah

8 Desember 2021   06:02 Diperbarui: 8 Desember 2021   06:23 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Setiap manusia perlu memahami hakikat cinta yang sejati

Cinta kepada Allah adalah wujud dari keimanan seorang hamba. Sedangkan rindu adalah imbas dari rasa cinta, yang muncul berbarengan dengan ketentraman dan keridhoan. Bagi seorang mukmin, apalah arti dunia dan kehidupan di dalamnya tanpa adanya cinta dan keridhoan terhadap ketetapan-Nya.

Setiap manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan fitrah untuk mencintai dan dicintai. Dalam fitrah manusia juga ia akan menyukai dan mencintai segala sesuatu yang indah.

Keindahan pada pandangan mata manusia, selalu diikuti kenikmatan bagi manusia yang memandangnya. Misalnya, saat melihat matahari terbenam, bunga-bunga yang bermekaran, air terjun yang menyegarkan, atau langit malam yang bertaburan bintang. Semua adalah bentuk keindahan yang dapat menentramkan hati mereka yang memandangnya.

Manusia dapat mencintai sesuatu yang secara lahir biasa saja, namun memiliki keindahan lain yang hanya bisa dirasakan oleh batinnya. Inilah keindahan yang tidak bisa ditangkap oleh panca indera manusia, namun terpantul jelas ke dalam hati dan jiwanya. Boleh jadi kita mencintai sesuatu yang tidak terlihat indah dan rupawan, namun kebaikan-kebaikannya dapat kita rasakan. Bisa saja kita menyukai seseorang yang tidak cantik ataupun tampan, namun pesona akhlaknya terasa indah dalam batin kita. Maka keindahan itu sendiri terletak pada kebaikan. Kebaikan sejati adalah sikap memberi tanpa mengharapkan pamrih.

Siapa yang bisa memberi dengan begitu banyak tanpa mengharap balasan apa-apa? Siapa yang mampu mengasihi dengan begitu tulusnya tanpa memperhitungkan berapa banyak balasan yang ia terima? Hanya Allah saja. Hanya cinta kepada Allah saja cinta yang pasti berbalas, cinta yang tak pernah bertepuk sebelah tangan. Karena itu, tidak ada yang pantas untuk kita cinta kecuali Allah saja. Kalaupun ada makhluk yang kita cinta, sepantasnya kita mencintainya karena cinta kita kepada Allah juga. Menyandarkan semua cinta kita hanya pada Allah semata adalah sebaik-baik cara mencinta.

Seorang sahabat bernama Abu Razin Aluqaili pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah keimanan itu?”

Rasul menjawab; “Menjadikan Allah dan Rasul-Nya yang lebih engkau cintai daripada yang lain.”

Hadits Riwayat Ahmad.

Cinta itu ada tandanya, tidak cukup hanya dengan kata-kata

Bukti cinta seorang hamba kepada Allah adalah ketaatan terhadap perintah-Nya. Banyak manusia yang mengaku mencintai Allah, namun tidak ditemukan tanda-tanda bahwa ia mencintai Allah dengan kesungguhan. Seseorang yang mencintai dengan sungguh-sungguh, tentu memiliki tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia memang mencintai kekasihnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun