anedjara.com - Â Investasi di PAUD berdampak jangka panjang pada kualitas individu dan masyarakat, karena anak yang terdidik baik sejak dini cenderung lebih sukses di masa depan. Beberapa diantaranya yang menjadi alasan akan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini adalah sebagai berfikut:Â
- Perkembangan Otak
Usia 0-9 tahun adalah periode emas perkembangan otak, dimana stimulasi melalui PAUD membantu membentuk kecerdasan, emosi, dan sosial anak.Â
- Dasar Pendidikan
PAUD membangun fondasi keterampilan dasar seperti membaac, menulis, berhitung, serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif.Â
- Sosialisasi
Anak belajar berinteraksi, bekerja sama, dan mengembangkan keterampilan sosial dengan teman sebaya dan guru.Â
- Pembentukan Karkter
PAUD menanamkan nilai-nilai moral, disiplin, dan kebiasaan positif yang membentuk kepribadian anak.
- Persiapan Sekolah
Anak yang mengikuti PAUD cenderung lebih siap memasuki pendidikan formal (SD) dengan kepercayaan diri dan ketermapian awal.Â
- Deteksi DiniÂ
PAUD memungkinkan identifikasi dini potensi atau masalah perkembangan anak, sehingga dapat ditangani lebih awal.Â
Negara-negara maju di dunia seperti Amerika, Inggris, Prancis, Israel, Jepang, China dan lainnya sangat jelas seperti apa perhatiannya terhadap anak-anak itu sendiri. Tidak saja pada anak usia dini yang masuk dalam kategori PAUD, melainkan intervensi pemerintah sudah dimulai dari anak masing dalam kandungan.Â
Bagaimana dengan Indonesia?Â
Visi Prabowo - Gibran adalah Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045
Sedangkan misi poin ke 4 dari Prabowo - Gibran adalah: Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.Â
Jika dilihat dari visi-misi tersebut maka erat kaitan dengan bagaimana pemerintah ini menyusun kebijakan dan anggaran yang benar-benar berpihak pada pembangunan generasi emas bangsa ini dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Beberapa pertanyaan muncul seperti: 1) Bagaimana potret PAUD di Indonesia? 2) Bagaimana dengan kesejahteraan guru/tutor? Bagaiaman dengan ketersediaan sarana prasarana? 3) Bagaiamana dengan gizi dari anak usia dini itu sendiri?Â
Dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia, masih banyak daerah yang dalam memperjuangkan nasib para tutor/pendidik dan tenaga kepenidikan, masih jauh dari ideal. Kondisi ini semakin diperparah dari kebijakan di tingkat desa yang tidak terlalu mementingkan pembangunan desa melaui pembangunan SDM yaitu dari Anak Usia Dini itu sendiri. Tidak kurang kita mudah menemukan honor tutor PAUD sebesar Rp50.000,- sampai Rp500.000,- dan didominiasi oleh honor di bawah Rp200.000,-.Â
Hal ini tentu situasi yang kontradiktif dengan visi dan misi Prabowo-Gibran.
Bagaimana mengharapkan Sumber Daya Manusia yang unggul tetap perlakuan terhadap orang-orang yang tengah mempersiapkan generasi emas, tidak unggul? Bagaimana Indonesia Emas 2045 benar-benar diisi oleh generasi emas yang benar-benar unggul di segala bidang, sedangkan perhatian pemerintah terhadap orang-orang yang menginvestsaikan hidupnya di dunia pendidikan anak usia dini yang merupakan usia emas dalam perkembangan anak, tidak mendapatkan perhatian yang patut atau cukup?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI