Mohon tunggu...
a_selaludihati
a_selaludihati Mohon Tunggu... Guru - Andy Hermawan

Terlahir dengan nama Andy Hermawan, saat ini berprofesi sebagai edupreneur dan pendongeng.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bulan Kesadaran Disleksia dan 4 Tips Mendampingi Anak Disleksia

9 Oktober 2020   00:59 Diperbarui: 10 Oktober 2020   02:08 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengenal tanda disleksia dan 4 tips mendampingi anak dengan disleksia| SUmber: Shutterstock via Kompas.com

Jika Anda mengatakan bahwa ini sebuah penyakit, suatu gangguan, atau suatu hambatan, maaf Anda salah besar. 

Disleksia merupakan perbedaan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja bagi seseorang dengan disleksia. 

Seseorang dengan disleksia akan kesulitan untuk mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat. 

Disleksia pertama kali diidentifikasi oleh dokter dari Jerman Oswald Berkhan pada tahun 1881, dan secara resmi dinamai "disleksia" oleh seorang dokter mata bernama Rudolph Berlin 6 tahun kemudian. 

Berkhan menemukan adanya gangguan perkembangan membaca yang kemudian dinamai disleksia, saat ia mempelajari kasus seorang anak laki-laki yang memiliki masalah serius dalam belajar membaca dan menulis dengan benar, meskipun secara keseluruhan cerdas dan mampu secara intelektual dan fisik. Bahkan, meski seseorang dengan disleksia mengalami perbedaan dalam proses belajar belajar, kondisi ini tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang.

Disleksia tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Seperti halnya anak-anak lain, anak-anak dengan disleksia memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik. 

Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam pengembangan tata bahasa tetapi sangat berbakat di bidang lain. Sebagai contoh, seorang anak dengan disleksia dapat memiliki kesulitan untuk menulis dan membaca kata-kata sederhana tetapi sangat pandai dalam musik, olahraga, atau seni.

Seperti halnya anak-anak lain, anak-anak dengan disleksia memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam pengembangan tata bahasa tetapi sangat berbakat di bidang lain.

Diperkirakan ada sekitar 10 persen dari total populasi dunia adalah individu-individu dengan disleksia, sehingga tidak jarang kita akan menemui anak-anak yang memiliki perbedaan dalam proses belajar karena kondisi ini. 

Tidak sedikit orang menilai, bahwa seseorang dengan disleksia itu adalah orang yang aneh, bodoh, bahkan dikatakan malas. Sekolah yang seharusnya menjadi wadah tumbuh kembang mereka, malah sering berbalik menjadi tempat menuai perundungan. 

Sumber: daysoftheyear.com
Sumber: daysoftheyear.com
Asosiasi Disleksia Internasional telah mencanangkan bahwa selama bulan Oktober setiap tahun, akan diperingati sebagai Bulan Kesadaran Disleksia. 

Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk kepedulian bagi mereka di bulan ini dan bulan-bulan kedepan. Beberapa saran bagi orang tua dan para pendidik dalam mendampingi anak dengan disleksia adalah sebagai berikut:

  1. Mencari tahu kelemahannya untuk diintervensi/diberi masukan (kompetensi dasar individu tetap harus di perhatikan agar anak bisa survive)
  2. Akomodasi (memberikan perlakuan yang sesuai, adil bukan berarti sama, karena setiap anak disleksia memiliki beda area disleksia, jadi beda pendampingannya)
  3. Remedial (ulang terus sebagai bentuk penguatan terhadap hal yang menjadi prioritas intervensi)
  4. Cari komunitas yang mampu mendukung, yang memiliki frekuensi yang sama agar dapat saling menguatkan dan berbagi pengalaman)

Hari ini adalah waktu yang tepat untuk kita lebih peduli terhadap kondisi seseorang dengan disleksia daripada kehidupan kita sendiri dan mencoba menjadi lebih dimengerti. 

Deteksi dini pada disleksia mampu menghasilkan keajaiban bagi harga diri anak dengan membantu anak memahami bahwa dia tidak lebih buruk atau kurang cerdas dibandingkan anak lain, dan bahwa langkah-langkah dapat diambil untuk mengurangi kendala mereka di sekolah. 

Cara terbaik untuk merayakan Bulan Kesadaran Disleksia adalah merefleksikan apa arti disleksia dan seberapa besar hal itu dapat mengganggu kemampuan Anda untuk melakukan berbagai hal yang biasanya tidak pernah Anda pikirkan dua kali. 

Bulan Kesadaran Disleksia (Dyslexia Awareness Month) selalu merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang disleksia dan membantu membawa perubahan positif. Meski tahun ini berada di tengah pandemi, namun setidaknya bagi kita semua yang peduli, kita mampu berbuat baik untuk mereka yang hidup dengan disleksia. 

Hadirkan pengalaman menyenangkan saat berinteraksi dengan anak, gunakan bahasa yang jelas dan sederhana dan hindari penggunaan kata-kata yang sulit. Lakukan kegiatan yang melibatkan berbagai panca indera seperti indera penglihatan, pendengaran, kinestetik, sentuhan, guna membantu perkembangan anak. 

Beri kesempatan untuk bertanggung jawab dalam proses belajar. Ini dapat dilakukan dengan melibatkan mereka dan menjadikan peserta aktif. Selain itu, tantang mereka di bidang-bidang di mana mereka memiliki potensi agar kita dapat menemukan dan mengembangkan talenta mereka. 

Jadi, masihkah seseorang dengan disleksia dianggap aneh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun