" Kapan saatnya dipakai?"
Disebut sebagai daur belajar, agar kita sama-sama belajar merespon peristiwa apapun dengan mengedepankan keterkaitan hubungan antara sebab dan akibat, daur belajar ini memiliki  konsep yang  mirip dengan daur kehidupan pada makhluk hidup.Â
Jika kita menemukan suatu peristiwa, maka kita harus mengungkap kebenaran atau keabsahan data dari suatu peristiwa tersebut. Data ini bisa kita peroleh dari wawancara dengan siapapun yang dianggap mengetahui peristiwa tersebut, olah tempat kejadian perkara, mengumpulkan bukti fisik, dan lain sebagainya.Â
Kemudian setelah itu kita dapat menganalisis data temuan yang sudah diperoleh secara menyeluruh, dalam menganalisis data ini dapat dibantu dengan memantik pertanyaan-pertanyaan untuk memperluas dimensi cara berpikir kita. Setelah analisa ini dirasa cukup, maka kita boleh menarik pada suatu kesimpulan, dan setelah memperoleh kesimpulan barulah kita terapkan.Â
Dari gambaran ini, banyaknya konflik terjadi karena sering kali pada saat kita mendengar, mengalami, atau melihat suatu peristiwa, dengan mudahnya kita langsung memberikan kesimpulan, dan ujung-ujungnya menerapkan sebuah eksekusi tanpa mengungkap fakta yang disertai pengumpulan data dan menganalisisnya terlebih dahulu.Â
Kebiasaan yang demikian ini yang menjadikan masyarakat kita mudah sekali terprovokasi dengan adanya suatu peristiwa. Dalam hal ini posisi kita selalu berada sebagai pengikut, bukan sebagai pelopor. Daur belajar ini dapat diterapkan untuk merespon peristiwa apapun yang terjadi pada siapapun yang seitap saat dapat dipakai.Â
Maka, sebelum kita melakukan sesuatu, hendakanya kita dapat menelaah lebih jauh dan lebih dalam terhadap suatu peristiwa yang berkaitan dengan sebab-akibat. Kelolalah konflik dengan baik, agar terjadi suatu penyelesaian yang cantik, agar tercipta suatu kerukunan, kedamaian, ketentraman dan keadailan di negeri kita ini dan selalu mengingat bahwa kitasemuabersaudara.
Â