"Lagi iseng berjemur nih ceritanya?" sapa Pak Nardi sang petugas keamanan seraya menunggangi sepeda onthel-nya. Saya pun menanggapinya, " Cari sinyal nih pak, apes, langganan paket internet plus tv kabel bulanan sering putus, ngakunya layanan optimal tapi nyatanya cuma gombal, harganya saja yang mahal."
Sinyal di lingkungan tempat tinggal saya tergolong kembang kempis, nestapa rasanya terlebih di waktu berlakunya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Â urusan pekerjaan dan koordinasi dengan rekan kerja mau tidak mau mengandalkan jaringan internet. Solusinya saya mencoba berlangganan paket internet sekaligus tv kabel, tapi nyatanya sangat mengecewakan, jaringan sering terganggu, layanan contact center hanya bisa berjanji manis dan berkali-kali minta maaf.
"Di sini sih, Tri jagoannya. Sinyalnya mantul deh, coba beli di warung Wan Bakar tuh, produk AlwaysOn" sambung Pak Nardi. "Oh iya, Bu RW dari tadi nyari, Bu RW bilang susah banget dihubungi, mau  bahas urusan bagi ketupat buat lebaran nanti. Buruan temuin Bu RW."
Terdesak oleh kebutuhan saya pun bergegas ke warung Wan Bakar membeli kartu perdana Tri. Saya berpikir, "Dari pada urusan tambah runyam cuma gara-gara sinyal butut mendingan coba produk AlwaysOn."
Berkat Tri Dapat Berbagi Berkat
Sebelum menggunakan Tri, pekerjaan saya sangat terganggu, komunikasi betul-betul sulit, rasanya hidup di zaman modern tapi urusan komunikasi seharusnya dapat dilakukan secara jarak jauh belum sepenuhnya terwujud, jarak malah jadi kendala
Untuk mengikuti rapat secara daring saja saya harus rela menggeser kursi dan meja ke pekarangan depan rumah hanya untuk mencari sinyal. Kebetulan, saat pertama menggunakan Tri, ada rapat daring yang harus saya ikuti. Lancar jaya, #KalahkanJarak saya bisa berkomunikasi terhubung dengan para rekan kerja di berbagai kota.
Selanjutnya urusan program Berbagi Seribu Ketupat Rukun Warga 06 Kelurahan Babakan Tengah Kota Bogor. "Idul fitri tahun ini akan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, walaupun Corona menyebar luas namun semangat berbagi dan peduli antar warga harus tetap terjalin", pesan itu disampaikan Ibu Lurah, dan saya baru dapat membacanya setelah koneksi internet lancar.
Seribu ketupat bukan jumlah kecil, tapi program ini harus didukung secara optimal, saya pribadi berpandangan hari raya Idul Fitri harus membawa suka cita untuk seluruh warga, walaupun dalam kondisi tidak biasa.