Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jakarta, Air, dan Persoalannya Menjadi Tanggung Jawab Siapa?

25 Agustus 2019   16:22 Diperbarui: 4 September 2019   15:05 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang air (Ilustrasi: bbc.com)

Pencemaran air dari sampah dan limbah rumah tangga maupun industri telah merusak ketersediaan air. Jadi sudah seharusnya kesadaraan untuk menjaga sungai dari sampah adalah merupakan perihal dasar yang harus dikomunikasikan dan dilakukan secara berkesinambungan di masyarakat. Buanglah sampah secara baik dan benar. Sungai dan saluran air bukanlah tempat sampah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Menampung air hujan kemudian menggunakan untuk kebutuhan seperti menyiram tanaman, mencuci kendaraan. Air hujan dapat ditampung dan disimpan sebagai tabungan air, dengan demikian untuk kebutuhan diluar konsumsi dasar seperti makan dan minum, air hujan dapat dimanfaatkan secara optimal.

Urban farming. Istilah ini sedang tren di berbagai kota besar di dunia, namun sebetulnya urban farming adalah konsep berkebun yang dimodernisasi dengan memanfaatkan lahan di sekitar perkotaan. 

Hal ini adalah konsep mini dari penghijauan, jika kita mengenal istilah reboisasi, itu berlaku dalam skala luas misalnya hutan, tetapi di daerah perkotaan berkebun di sekitar pekarangan rumah adalah contoh baik sebagai solusi untuk menjaga kualitas air.

Ilustrasi: asiaone.com
Ilustrasi: asiaone.com
Hemat menggunakan air. Tindakan cermat seperti ini juga menjadi sangat penting dan sesungguhnya mudah dilakukan. Gunakan air secara bijak dan tidak berlebihan, tutup saluran air jika tidak digunakan. Bahkan aktivitas tertentu dapat menggunakan air bekas seperti menggunakan air sisa mencuci beras untuk menyiram tanaman.

Langkah sederhana di atas dapat ditempuh dengan melakukannya secara nyata dan juga sebagai materi penyuluhan, edukasi dan literasi di tengah masyarakat. 

Alangkah bijaksana jika komunitas masyarakat seperti kegiatan Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) juga dilibatkan untuk kembali menyuarakan gaya hidup ramah lingkungan serta menjaga ketersediaan air. 

Dan juga para tokoh masyarakat yang secara struktur sosial disegani dan dihormati juga bisa dilibatkan agar masyarakat dapat mencontoh perilaku ramah lingkungan dan menjaga ketersediaan air bersih.

Pihak lain yang sebaiknya terlibat adalah juga pihak korporasi, terutama yang memiliki kepentingan untuk mengelola limbahnya secara benar. Produksi dan ekonomi memang harus terus berlangsung namun kondisi lingkungan juga harus tetap asri, limbah sisa produksi sudah seharusnya tidak mencemari lingkungan.

Korporasi juga dapat memberikan sumbangsih melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), penerapan dari CSR dapat disalurkan melalui bantuan perlengkapan dan edukasi mengenai urban farming atau membangun taman kota, kebun warga, serta bisa juga menyokong kelangsungan kebun bersama di lingkungan masyarakat.

Ilustrasi: hellosehat.com
Ilustrasi: hellosehat.com
Intinya adalah keterlibatan dari seluruh pihak baik dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, pihak Korporasi serta juga masyarakat secara bersama bahu-membahu mencari solusi dan menjaga ketersediaan air bersih secara nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun