Tentu banyak orangyang sudah mengetahui apa itu grafiti, grafiti adalah coretan-coretan pada dindingyang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur. Di Indonesia pasti banyak kita temukan graffiti atau gambar yang terpampang di tembok pinggir jalan, ada yang cuma terlihat mengotori area umum dan ada yang terlihat membuat area tersebut menjadi lebih indah.
Banyak seniman grafiti yang terkenal di dunia yang menghasilkan sebuah karya seni jalanan yang sangat indah dan menawan untuk menghiasi jalanan, Indonesia juga mempunyai seniman grafiti yang tidak kalah hebat dengan seniman grafiti dari luar negeri, dia adalah Darbotz seniman grafiti dari Jakarta yang karyanya dapat dilihat di tembok-tembok kawasan Jakarta dan sekitarnya. Hasil goresan catnya yang fantastis dapat dilihat di sebuah bangunan hotel di daerah Thamrin, Jakarta.
Darbotz mulai membuat karakternya di jalanan pada tahun 2004, karakter itu sendiri selalu berkembang, seperti dinamika masyarakat perkotaan yang selalu berkembang. Kehidupan sehari-hari yang dilaluinya menjadi daya dorong Darbotz untuk terus berkarya. Dia juga salah satu pendiri dari Tembokbomber.com, salah satu komunitas terbesar seni jalan dan graffiti di Indonesia. Darbotz menggunakan warna sederhana dalam karyanya dia hanya mengunakan warna hitam dan putih dan sedikit penekanan pada warna, gambar yang ia buat di dinding mampu mengambil perhatian setiap mata yang melewatinya. Karya Darbotz juga menarik perhatian beberapa perusahan besar untuk bekerja sama. Nike, Google chrome, Levi’s dan perusahaan lain menggunakan karya darbotz untuk berkolaborasi. Darbotz juga pernah bekerjasama dengan Melbourne Intercultural Fine Art atau MiFA yang menjadi wadah untuk seni kontemporer di Australia acara pameran seni yang berjudul “Monster Inside Us”. Selain itu Salah satu karyanya pernah dipajang di sebuah museum yang terletak di Singapura, Mizuma Gallery. Darbotz juga memproduksi pakaian dan barang dengan karakter yang ia kembangkan.
Ketika menggambar di tembok Darbotz memiliki beberapa kendala seperti cuaca yang tidak bisa diprediksi, Satpol PP, dan pemilik tembok itu sendiri. Darbotz juga pernah memiliki pengalaman dibawa ke kantor polisi ketika dia sedang menggambar pada suatu tembok tetapi dia dibebaskan begitu saja karena dia memiliki argumen dia bukan kriminal dia hanya menggambar yang membuat bagus dan bukan sekedar corat-coret yang membuat jelek dan kotor.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI