Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Proyek A119: Ketika Amerika Hampir Meledakkan Nuklir di Bulan

15 Oktober 2025   07:00 Diperbarui: 14 Oktober 2025   23:30 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: America Wanted to Nuke the Moon and Other Weird History (historycollection.com)

Sagan saat itu masih mahasiswa pascasarjana. Ia diminta menghitung seberapa besar ledakan nuklir di Bulan akan tampak dari Bumi, dan bagaimana debu serta cahaya dari hasil ledakan itu akan berinteraksi dengan sinar matahari. 

Menurut laporan, Sagan tidak pernah menentang proyek tersebut secara terbuka pada masa itu, tetapi di kemudian hari, pemikirannya yang humanis dan etis justru menjadi antitesis dari ide destruktif seperti A119.

Reiffel sendiri mengakui bahwa banyak ilmuwan di timnya memiliki perasaan campur aduk. Di satu sisi, mereka ingin menunjukkan kemampuan sains Amerika. Namun di sisi lain, ada kesadaran bahwa tindakan ini bisa merusak citra manusia di luar angkasa—bahkan sebelum manusia benar-benar menginjakkan kaki di sana.

Tujuan Proyek: Antara Sains dan Simbolisme

Secara resmi, proyek A119 disebut sebagai penelitian untuk memahami efek ledakan nuklir dalam kondisi tanpa atmosfer dan gravitasi rendah. Ada dua tujuan utama yang dikemukakan:

1. Tujuan Strategis dan Propaganda

* Menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika memiliki kendali penuh atas teknologi nuklir, bahkan di luar Bumi.

* Menampilkan ledakan di Bulan sebagai simbol visual supremasi dan keberanian.

2. Tujuan Ilmiah

* Menganalisis bagaimana gelombang kejut dan radiasi bekerja di lingkungan tanpa udara.

* Mengamati bagaimana partikel debu bulan bereaksi terhadap energi nuklir.

Namun, hampir semua sejarawan sepakat bahwa motivasi sejatinya lebih bersifat politik dan psikologis ketimbang ilmiah. Tujuannya bukan untuk memperluas pengetahuan manusia, melainkan untuk mengesankan dunia dan menakut-nakuti musuh.

Alasan Pembatalan: Risiko yang Terlalu Besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun