Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lamashtu: Dewi yang Ditakuti Sekaligus Dihormati dalam Mitologi Mesopotamia

13 September 2025   07:00 Diperbarui: 13 September 2025   05:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Mesopotamia - Lamashtu Cuneiform tablet replica - Assyrian / Babylonian amulet (downunderpharaoh.patternbyetsy.com)

Dalam bentangan sejarah panjang peradaban manusia, mitologi sering menjadi cermin dari rasa takut, harapan, serta cara masyarakat kuno memahami dunia di sekeliling mereka. 

Di Mesopotamia, tanah yang dianggap sebagai salah satu pusat lahirnya peradaban, kita menemukan banyak tokoh mitologis dengan sifat beragam, dari dewa pencipta hingga makhluk jahat pembawa bencana. 

Di antara mereka, ada satu sosok yang menonjol karena reputasinya sebagai ancaman sekaligus simbol kekuatan ilahi: Lamashtu.

Berbeda dengan iblis atau makhluk jahat lainnya, Lamashtu dianggap sebagai dewi jahat yang memiliki otonomi sendiri. Ia tidak sekadar menjalankan perintah dewa lain, melainkan bertindak sesuai kehendaknya. 

Ketakutan masyarakat terhadap Lamashtu begitu dalam, terutama karena ia diyakini menjadi penyebab kematian bayi, penyakit ibu menyusui, serta berbagai gangguan dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun menariknya, meskipun ditakuti, ia juga dihormati dan bahkan diberi persembahan dalam ritual-ritual tertentu. Inilah yang membuat Lamashtu menjadi tokoh yang kompleks dan penting dalam mitologi Mesopotamia.

Siapa Lamashtu?

Lamashtu berasal dari tradisi Akkadia dan Sumeria, dua peradaban besar yang hidup di wilayah Mesopotamia kuno. Ia disebut sebagai anak dari Anu, dewa langit tertinggi. 

Status ini menempatkannya pada posisi unik: ia bukan sekadar makhluk jahat, tetapi juga bagian dari jajaran ilahi. Namun berbeda dengan dewa-dewa lain yang menjaga keseimbangan kosmos, Lamashtu justru hadir sebagai perusak tatanan tersebut.

Keistimewaan lain dari Lamashtu adalah sifatnya yang otonom. Jika kebanyakan iblis atau makhluk jahat dalam mitologi Mesopotamia bekerja di bawah perintah dewa, Lamashtu bebas bertindak sesuai keinginannya. Inilah alasan mengapa masyarakat begitu takut kepadanya: ia tidak bisa dikendalikan, bahkan oleh para dewa.

Penampilan Simbolik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun