Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hachishakusama: Legenda Urban Paling Menyeramkan dalam Budaya Jepang Modern

11 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 11 Juli 2025   01:03 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun Hachishakusama berbeda. Ia hadir tanpa alasan emosional, tanpa kisah masa lalu yang menyedihkan. Ia sekadar teror murni, makhluk tinggi menjulang dengan suara monoton “Po… Po… Po…”, lahir dari ketakutan kolektif di forum internet modern. Tidak ada motif pribadi, hanya ancaman yang tak bisa dijelaskan. Inilah yang membuatnya semakin menyeramkan.

Cerminan Ketakutan Zaman Modern

Lebih dari sekadar kisah seram, Hachishakusama bisa dianggap sebagai simbol ketakutan masyarakat modern, terutama yang berkaitan dengan isolasi, hilangnya kontrol, dan bahaya yang tidak terlihat namun nyata. Ia merepresentasikan:

* Ketakutan terhadap hal-hal yang tidak bisa kita lihat atau pahami.

* Trauma kolektif akibat isolasi sosial dan tekanan mental zaman modern.

* Ancaman digital yang mampu masuk ke ruang pribadi kita tanpa permisi.

Sosoknya merefleksikan kecemasan masyarakat modern yang hidup dalam dunia yang saling terhubung, namun merasa terasing dan diawasi dari balik layar.

Kesimpulan: Bayangan yang Terus Mengintai

Hachishakusama bukan sekadar tokoh dalam cerita horor internet. Ia adalah refleksi dari bagaimana ketakutan tradisional dan modern bersatu, menciptakan makhluk yang tidak hanya menghantui anak-anak dalam cerita, tetapi juga pikiran kita semua yang hidup dalam dunia digital.

Melalui kisahnya, kita belajar bahwa horor tidak lagi hanya datang dari tempat-tempat gelap yang jauh, tetapi juga bisa muncul dari forum online, video singkat, atau bahkan dari gumaman samar yang entah mengapa terasa begitu nyata.

Di tengah dunia yang serba canggih, mungkin legenda urban seperti Hachishakusama mengingatkan kita bahwa rasa takut adalah bagian alami dari manusia, apa pun bentuk dan sumbernya.

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun