* Mampu menutupi permukaan air, yang menghambat perkembangbiakan nyamuk dengan mencegah larva tumbuh di bawah permukaan.
Karena karakteristiknya ini, Azolla bukan hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga sangat menjanjikan secara ekonomi dan agrikultural.
Sejarah dan Asal-usul Azolla
Tanaman ini bukanlah pemain baru dalam sejarah bumi. Keberadaan Azolla sudah muncul sejak jutaan tahun yang lalu dan bahkan pernah memengaruhi iklim global secara signifikan. Sekitar 49 juta tahun yang lalu, terjadi peristiwa yang dikenal sebagai “Peristiwa Azolla”.
Kala itu, Azolla tumbuh dalam jumlah besar di Samudra Arktik dan menyerap karbon dioksida dalam jumlah luar biasa. Akibatnya, kadar CO₂ di atmosfer menurun drastis, yang kemudian berperan dalam pendinginan global dan memicu masuknya bumi ke dalam zaman es.
Saat ini, Azolla tersebar luas di berbagai benua seperti Asia, Afrika, dan Amerika*. Di Indonesia sendiri, dua spesies yang paling umum dijumpai adalah Azolla pinnata dan Azolla microphylla, yang sering dimanfaatkan dalam praktik pertanian, perikanan, dan lingkungan.
Kandungan Nutrisi dalam Azolla
Salah satu alasan mengapa Azolla begitu bermanfaat adalah karena komposisi nutrisinya yang sangat kaya. Tidak hanya baik untuk tanaman lain sebagai pupuk hijau, tetapi juga sangat bernilai gizi bagi hewan ternak.
Makronutrien utama dalam Azolla:
* Nitrogen (3-5%): Menyuburkan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.
* Fosfor (0,5-0,9%): Mendukung metabolisme energi dan pertumbuhan akar.
* Kalium (2-4,5%): mencegah stres dan penyakit pada tanaman.
Mikronutrien pendukung: