- Ia mencabik tubuhnya dengan kuku, bukan dengan senjata konvensional,
- Ia meletakkan Hiranyakashipu di pangkuannya, bukan di darat, air, atau udara.
Dengan demikian, Narasimha berhasil menegakkan keadilan tanpa melanggar ketentuan anugerah yang diberikan kepada Hiranyakashipu. Keberaniannya menunjukkan bahwa tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat menentang keadilan ilahi. Wujudnya yang mengerikan adalah simbol dari ketegasan dan keadilan yang tak tergoyahkan.
Keadilan Ilahi dan Pelajaran Moral
Kisah Narasimha bukan sekadar cerita tentang pertempuran antara dewa dan iblis, tetapi juga mengandung pesan moral yang dalam:
1. Kesombongan membawa kehancuran – Hiranyakashipu menganggap dirinya lebih hebat dari para dewa dan menindas orang lain, tetapi pada akhirnya ia menerima akibat dari perbuatannya.
2. Kekuatan pengabdian – Prahlada menunjukkan bahwa keteguhan iman kepada Tuhan akan selalu mendapatkan perlindungan.
3. Keadilan ilahi selalu menang – Meskipun seseorang memiliki kekuatan yang besar, hukum dharma tetap akan ditegakkan oleh kekuatan ilahi.
Kisah ini mengajarkan bahwa kebaikan akan selalu menang atas kejahatan, dan bahwa keadilan ilahi akan selalu menemukan jalannya untuk menegakkan kebenaran. Tidak peduli seberapa besar kejahatan mencoba untuk menguasai dunia, pada akhirnya, dharma akan selalu menang.
Pengaruh dan Peninggalan Narasimha
Narasimha tetap menjadi sosok yang penting dalam tradisi Hindu. Banyak kuil didedikasikan untuknya, di antaranya:
- Kuil Ahobilam di Andhra Pradesh, yang diyakini sebagai tempat di mana Narasimha muncul,
- Kuil Simhachalam di Visakhapatnam, yang memiliki arca Narasimha yang terkenal.