Ditandai dengan penambahan dekorasi arsitektur Helenistik, mencerminkan pengaruh Indo-Yunani yang kuat di kawasan ini. Elemen-elemen seperti pilar-pilar berukir dan motif bunga khas Yunani mulai muncul dalam desainnya.
2. Perluasan Kedua (Abad ke-1 SM)
  Penambahan lapisan baru pada stupa, di mana ditemukan koin dari Menander I, salah satu penguasa terkenal dari kerajaan Indo-Yunani. Ini menunjukkan adanya hubungan perdagangan dan budaya yang erat dengan dunia Hellenistik.
3. Perluasan Ketiga (Akhir Abad ke-1 SM - Awal Abad ke-1 M)
  Struktur diperbesar lagi dengan dekorasi tambahan, dan ditemukan koin dari Azes II, penguasa Indo-Scythian. Elemen seni khas Indo-Scythian mulai diperkenalkan ke dalam stupa.
4. Perluasan Keempat (Abad ke-1 M)
  Perubahan signifikan terjadi dengan penambahan lapisan baru, serta ditemukan koin dari Kujula Kadphises, pemimpin awal Kekaisaran Kushan. Bangunan ini semakin megah dengan penggunaan batu berkualitas tinggi.
5. Perluasan Kelima (Abad ke-2 M)
  Pada tahap ini, ditemukan patung Buddha duduk, yang dianggap sebagai salah satu patung Buddha tertua di wilayah barat laut India. Ini menandai perkembangan seni rupa Buddha yang lebih maju di Gandhara.
Penggalian oleh Domenico Faccenna
Pada tahun 1956, arkeolog Italia Domenico Faccenna memimpin penggalian Stupa Butkara. Penelitian ini mengungkap bahwa stupa telah mengalami berbagai tahap pembangunan dari abad ke-3 SM hingga abad ke-10 M. Berbagai artefak, prasasti, dan struktur yang ditemukan memberikan wawasan tentang sejarah perkembangan Buddha di wilayah ini.Â