Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Baterai Baghdad: Artefak Misterius Penyimpan Energi Listrik Zaman Kuno

11 November 2023   07:00 Diperbarui: 11 November 2023   07:05 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain elektroplating dan analgesik, ada juga teori yang mengusulkan bahwa baterai Baghdad digunakan untuk tujuan penerangan, yaitu untuk menyalakan lampu di ruang gelap. Teori ini didasarkan pada hipotesis astronot kuno, yang mengklaim bahwa orang-orang di zaman kuno memiliki pengetahuan dan teknologi yang canggih, termasuk listrik, dan mungkin menggunakan baterai serupa dengan baterai Baghdad untuk menerangi ruang-ruang rahasia, seperti piramida, kuil, atau makam. Namun, teori ini juga sangat kontroversial dan tidak memiliki bukti yang meyakinkan. Sampai saat ini, belum ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan-pertanyaan ini.


Apakah Ada Artefak Serupa dengan Baterai Baghdad?

Baterai Baghdad bukanlah artefak yang tunggal dan unik. Sejak ditemukannya artefak ini pada tahun 1936, beberapa artefak serupa juga telah ditemukan di berbagai tempat di Mesopotamia kuno. Artefak-artefak ini juga terdiri dari pot tanah liat, silinder tembaga, dan batang besi, tetapi memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda. Beberapa artefak bahkan memiliki tutup tembaga yang menutupi mulut pot. Artefak-artefak ini diperkirakan berasal dari periode yang sama atau lebih tua dari baterai Baghdad, yaitu antara abad ke-3 SM hingga abad ke-7 M.

Salah satu artefak yang mirip dengan baterai Baghdad adalah yang ditemukan di Tepe Sialk, sebuah situs arkeologi di Iran. Artefak ini memiliki tinggi 18 cm dan diameter 8,5 cm. Artefak ini juga memiliki silinder tembaga dan batang besi, tetapi tidak memiliki aspal sebagai segel. Artefak ini ditemukan bersama dengan beberapa artefak lain yang menunjukkan adanya kegiatan elektroplating, yaitu proses melapisi logam dengan logam lain menggunakan arus listrik. Hal ini mendukung teori Gray, yang mengusulkan bahwa baterai Baghdad digunakan untuk tujuan elektroplating.

Artefak lain yang menyerupai baterai Baghdad adalah yang ditemukan di Seleucia, sebuah kota kuno di Irak. Artefak ini memiliki tinggi 14 cm dan diameter 7 cm. Artefak ini juga memiliki silinder tembaga dan batang besi, tetapi memiliki tutup tembaga yang menutupi mulut pot. Artefak ini ditemukan bersama dengan beberapa artefak lain yang menunjukkan adanya kegiatan medis, yaitu penggunaan arus listrik untuk mengobati rasa sakit atau penyakit. Hal ini mendukung teori Keyser, yang mengusulkan bahwa baterai Baghdad digunakan untuk tujuan analgesik.


Artefak-artefak serupa dengan baterai Baghdad ini menunjukkan bahwa orang-orang di Mesopotamia kuno mungkin telah mengetahui dan memanfaatkan fenomena listrik untuk berbagai tujuan. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan dan kontroversi di kalangan ilmuwan dan sejarawan, karena belum ada bukti yang meyakinkan untuk menjelaskan bagaimana, kapan, dan mengapa artefak-artefak ini dibuat dan digunakan.


Apakah Ada Artefak Serupa di Luar Mesopotamia?

Artefak serupa dengan baterai Baghdad di luar Mesopotamia sangat jarang ditemukan. Sejauh ini, hanya ada satu artefak yang diklaim memiliki kemiripan dengan baterai Baghdad, yaitu yang ditemukan di Dendera, sebuah kota kuno di Mesir. Artefak ini adalah sebuah relief yang menggambarkan apa yang tampaknya adalah sebuah lampu listrik yang terhubung dengan sebuah kotak yang mirip dengan baterai. Relief ini ditemukan di kuil Hathor, dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Mesir.

Relief Dendera ini menimbulkan banyak spekulasi dan kontroversi di kalangan ilmuwan dan sejarawan. Beberapa orang berpendapat bahwa relief ini menunjukkan bahwa orang Mesir kuno memiliki pengetahuan dan teknologi listrik yang canggih, dan mungkin menggunakan baterai serupa dengan baterai Baghdad untuk menerangi kuil-kuil mereka. Namun, pendapat ini ditentang oleh kebanyakan ahli, yang menganggap relief ini sebagai simbolisme religius atau metafora artistik, bukan representasi teknologi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun