Penyebaran virus covid 19 sepertinya sudah benar-benar sulit dikendalikan. Hal inilah yang membuat Saya ketika mengalami flu dan demam didesak seluruh sanak keluarga pergi berobat dan memeriksakan diri.
Secara fisik saya cukup kuat dan meyakini jika penyakit ini cuma sebuah flu dan demam biasa. Pikiran saya cuma satu saat itu, pakai sepatu  sport lalu  lari keliling lapangan untuk melakukan kegiatan fisik.
Metode saya dalam melawan penyakit memang seperti itu selama ini. Saya meyakini jika sakit harus dilawan dengan kegiatan fisik. Tapi cuaca memang tidak mengijinkan karena kota medan diguyur hujan akhir-akhir ini. Kondisi demam dan flu saya masih tetap sama, disisi lain adik-adik saya mendesak agar saya memeriksakan diri kerumah sakit.
Dasar berpikir mereka cuma satu yaitu keselamatan orang tua kami. Fisik saya memang cukup kuat tapi Covid 19 tidak akan memberi ampun bagi orang yang sudah lanjut ucap mereka.
Saya lalu pergi ke Rumah Sakit yang tidak jauh dari rumah. Paling tidak ini untuk menjawab keraguan dihati Saya dan keluarga. apakah ini flu biasa atau saya terpapar virus Covid 19.
Sampai didepan pintu rumah sakit Saya bertemu  Satpam dan seorang perawat, Saya sampaikan gejala saya lalu diarahkan ke administrasi. Saya menggunakan kartu sakti andalan Rakyat alias BPJS.  Kartu ini saya miliki sejak 2 tahun yang lalu dan baru kali ini saya gunakan.
Setelah saya mendaftar dan mengisi administrasi, ternyata saya juga disuruh mengisi sebuah surat pernyataan dan menandatanganinya. Saya membaca sembari mendengar penjelasan perawat yang mengatakan seluruh pasien yang memiliki gejala flu, demam dan sesak nafas diarahkan keruang IGD khusus dan apabila didapatkan terpapar virus Covid 19 harus menjalani perawatan di ruang Isolasi.
Saya langsung tandatangani surat pernyataan tersebut. Saya tetap berpikir harus melindungi orang tua, sahabat, dan kerabat-kerabat Saya.
Saya kemudian diarahkan keruang IGD Khusus. Saya jalani Ronsen thorax dan pengambilan Sampel darah. Sebuah perlakuan yang sebenarnya membuat saya sangat gentar saat itu. Ini saya sakit flu kok prosesnya kok seperti ini? Dokter Daniel pun memberi penjelasan kepada Saya jika ini adalah protokol kesehatan saat ini untuk menekan penyebaran Covid 19.Â
Saya berusaha memahaminya karena memang saya harus patuh pada mekanisme protokol kesehatan yang pemerintah canangkan. Saya tidak boleh membiarkan ego saya malah membuat virus ini semakin sulit dikendalikan.
Adik Saya yang juga merupakan perawat di RS swasta jakarta pun meyakinkan Saya jika ini adalah mekanisme  untuk flu dan demam. Saya coba tenangkan diri saya sembari bermain game dan menunggu hasil pemeriksaan.
