Untuk menjaga perekonomian dapat terus berputar maka salah satu cara adalah dengan tetap menggerakkan UMKM sebagai motor ekonomi mikro. Hal ini penting menjaga putaran ekonomi ketika  pandemi covid-19 telah melumpuhkan ekonomi Indonesia. Menjaga UMKM terus bergerak akan mampu mempertahankan PDB (Production Domestic Bruto) Indonesia.Â
Seorang sahabat saya telah berhasil menggerakkan perekonomian para pedagang tradisional binaannya di pajak(pasar) sentral kota Medan melalui fanpage @dapursabuku (saya telah ulas diartikel berikut )
Tidak hanya itu beberapa teman saya yang lain juga turut berjualan dengan mengambil produk langsung lewat petani untuk dijual melalui media sosial. Ada yang jualan alpukat, tilam (kasur dari kapas), bantal, markisa, kopi dan lain sebagainya melalui media sosial.Â
Pada hakekatnya selain memenuhi kebutuhan sendiri, mereka juga turut menggerakkan perekonomian petani ataupun UMKM.
5. Mencintai Produk dalam Negri
Tetap menggerakkan industri dalam negri tentu menjadi salah satu hal yang penting dalam menjaga SSK. Kwalitas Produk dalam negri tidaklah kalah dengan produk luar negri jadi prioritaskan lah menggunakan produk dalam negeri. Ada sebuah falsafah batak yang mampu menggambarkan hal ini:Â
Dang tumagon tu halak adong do hita (Tidaklah lebih bagus kepada orang lain jika adanya orang kita)
Ketika kebutuhan kita akan sebuah produk yang ternyata telah diproduksi didalam negri, alangkah baiknya kita memilih menggunakan produk dalam negri. Hal ini penting dalam rangka menjaga tetap berjalannya industri dalam negeri.
Kelima hal diatas merupakan beberapa hal yang dapat kita  lakukan dalm mendukung program SSK Indonesia.  Tidak semua orang  bisa melakukannya  secara keseluruhan. Teman-teman bisa melakukan variasi lain dalam mendukung SSK Indonesia.
Ambil contoh dalam optimalisasi UMKM. Saya pribadi tidak memiliki cukup kemampuan ataupun modal dalam berjualan online, akan tetapi saya menyadari jika bergeraknya  UMKM akan dapat menyokong PDB Indonesia, maka saya ikut memberi tanda like atau menshare jualan ataupun dagangan mereka melalui akun media sosial saya.Â
Saya juga tidak melarang mereka mentag nama saya ketika menshare produk mereka. Kelihatan memang seperti hal yang sepele. Tapi tahukah anda berapa sumbangan anda kepada mereka? ketika ikut menshare postingan dagangannya?Â