Mohon tunggu...
Andris Gunawan
Andris Gunawan Mohon Tunggu... -

sangat tertarik dengan budaya pop. calon sarjana yang bingung dalam jurusanya namun tidak bingung dalam menentukan sikapnya!!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman Bekerja di Operator Kuning

21 Februari 2015   22:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:45 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_352270" align="aligncenter" width="300" caption="woro woro tim sales . "][/caption]

Aye-aye,, lama sudah saya tidak menulis, hampir 2 tahun lebih saya tidak menulis kisah unik, satir dan senang di dalam forum ini.  Saat ini rasanya hidup seperti bebas, tak terbelenggu waktu dan pikiran yang biasanya saya raskan selama hampir di 3 tahun ini, memang agak sedikit sedih rasanya kalau menerima kenyataan pahit kalau saya sekarang adalah seorang pengangguran,,heheh. saya sudah resmi 2 bulan ini keluar dari operator kuning dan tentunya terlepas dari dekapan kumis sang bos, yang membelenggu kreativitas.

[caption id="attachment_352272" align="aligncenter" width="300" caption="shopsign"]

1424505622561123489
1424505622561123489
[/caption]

tentunya dewasa ini bagi seorang pemuda 25 tahun, tidak memiliki pekerjaan adalah sebuah kenistaan, dan terbuang dari dunia pekerjaan itu rasanya seperti hidup anda, tidak bermakna, Akan tetapi hal itu akan berbeda jika anda berasal dari seseorang yang memang terbuang dan sengaja disingkirkan oleh rekan, sejawat dan bahkan bos anda sendiri, itu yang saya rasakan, karena saya adalah komando pemasaran namun pada saat saya keluar, tidak ada selebrasi, kata2 terima kasih dari perusahaan dan apalagi tanda jasa, pengabdian saya 3 tahun tersebut seperti di ibaratkan seorang karyawan PKL, rasanya ingin saya SANTET tuh Sales Area Managernya..heheh.

[caption id="attachment_352273" align="aligncenter" width="300" caption="suasana briefing"]

1424505733369189799
1424505733369189799
[/caption]

Pengabdian kerja saya memang sudah lama, namun tak selama di bandingkan rekan- rekan kerja yang lain bahkan ada yang mengabdikan diri selama 15 tahun tanpa ada ketetapan sebagai karyawan tetap. Bekerja di Indosat adalah sebuah kebaggaan namun jika sanak saudara anda bekerja disini saya saranin sih sementara aja, nikmati duit dan bonus dan ketika udah 2 tahun harus cepat- cepat  berpindah ke bidang pekerjaan yang lebih stabil, karena di perusahaan ini perubahaanya terlalu dinamis dan pekerjaan anda dinilai berdasarkan kepandaian anda berpolitik kantor, banyak karyawan yang cerdas, dinamis dan revlusioner begitu mudah disingkirkan, apalagi anda seorang pegawi PKWT mending ngelus dada aja dah..hhee.

Pada masa saya aktif bekerja diperusahaan ini, bisnis volume, dan peningkatan penggunaan produk Indosat melejit, dan bahkan cluster cilegon menjadi 3 besar di jabotabek, tidak ada freelance yang saat ini beteebaran di pinggiran jalan arteleri cilegon, material promo perusahaan pun berjejer sangat rapi. namun ketika struktur management berubah semenjak masuknya destroyer perusahan ex kompetitor JW dan merubah tatanan mangement perusahaan, serta menghapus divisi Cluster Offficer (divisi saya) dan menggantinya dengan Cluster Sales Management (CSM). hancurlah pondasi yang saya bangun 3 tahun ini di cluster cilegon, saat ini harga perdana jadi gak stabil. matprom hanya bejubel di mall saja, dan banyak outlet yang mengeluh, terlebih distributor pendamping di cluster ini yakni TF tidak kooperatif terhadap outlet.

memang pengalaman ini terasa pahit bagi saya, pemuda 25 tahun yang membangun jaringan Produk si kuning ini tumbuh di cilegon, yang terkenal sebagai basisinya XL tumbuh, namun saat ini sepertinya sedang jeblug, karena saat ini disni freelance marak, matprom tidak beraturan dan outlet banyak yang kecewa karena servis dari distributor dan buruknya jaringan provider kuning ini ketika hujan tiba pasti sinya langsung mlorot, dan Manager yang hanya melihat data base saja.

yeah, seharusnya saya 3 tahun yang lalu giat membangun bisnis saya sendiri saja, pasti saya tidak seperti saat ini, namun kalau tidak belajar seperti ini saya tidak tahu rasanya di buang oleh perusahaan, nah ini kisahku, kisahmu mana,,, hehehe

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun