Dunia Industrialisasi menjadi keuntungan karena manusia dapat memanfaatkan teknologi. Tentunya dengan adanya teknologi segala pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah.
Teknologi juga erat kaitannya dengan dunia maya. Semua bisa bercengkrama tanpa batas dan mampu melihat konten yang diingini.
Beruntunglah kaum milenial yang mampu memanfaatkan sumber pengetahuan dari dunia maya. Namun memang segala sesuatu ada dampak positif dan negatif.
Pada dunia pengetahuan tanpa batas tersebut sering kita temukan info yang tidak benar. Bahkan info tidak benar rutin di produksi untuk kepentingan private maupun publik.
Untuk kepentingan apapun, info yang tidak benar sangat memuakkan. Bahkan dalam dunia maya hoaks menjadi musuh bersama.
Presiden Jokowi mengatakan saat ini banyak konten negatif yang tersebar seiring perkembangan teknologi informasi digital. Menurut dia, cara mengatasi konten tersebut tidak cukup dengan mengandalkan regulasi dan penegakan hukum.
Jokowi menjelaskan yang paling penting dalam menyikapi kemajuan teknologi informasi adalah mengimbanginya dengan standar moral. "Sekali lagi, kemajuan teknologi informasi digital yang sangat cepat harus diimbangi dengan standar moral dan etika yang tinggi dari penggunaannya," katanya
Jokowi menuturkan terkadang penyebaran konten negatif ini sengaja dilakukan untuk membangkitkan rasa takut, pesimistis, dan kecemasan. Sebabnya masyarakat perlu pula mendapat pengetahuan dan keterampilan terkait teknologi informasi digital
"Yang diperlukan adalah literasi digital sehingga warga masyarakat tidak hanya mampu menggunakan teknologi informasi digital, tapi juga warga masyarakat mampu memilih dan memilah informasi, mampu melakukan kroscek, mampu melakukan klarifikasi, jika menerima sebuah informasi," ujarnya.
Di tengah kondisi banyaknya konten negatif, Jokowi mengapresiasi keberadaan tenaga-tenaga humas baik di lembaga negara atau perusahaan swasta. Humas, kata dia, bisa membangun reputasi lembaga atau perusahaannya dan menjaga kepercayaan masyarakat saat informasi palsu merebak.
"Kami prihatin munculnya konten-konten negatif, berita provokatif, adu domba, kabar bohong yang akhir-akhir ini banyak sekali kita lihat. Jelas-jelas tidak mengindahkan etika dalam menyampaikan informasi," ujarnya.